Perlukah Cemas pada Detak Jantung Istirahat yang Meningkat?

March 28, 2021 | Iman

Jantung

Anda mungkin secara teratur memeriksa detak jantung Anda saat Anda sedang berlari atau berolahraga. Irama detak jantung terbagi dua jenis, mode istirahat (normal) dan mode aktif (olahraga).

Detak jantung normal tidak bisa dianggap remeh. Sebuah studi Swedia yang diterbitkan dalam jurnal Open Heart pada 2019 mengatakan peningkatan detak normal Anda per menit mungkin menandakan ada sesuatu yang salah.

Dalam studi tersebut, para peneliti ingin mengetahui apakah detak jantung saat istirahat pada batas yang lebih tinggi dari kisaran normal  yaitu 60 hingga 100 detak per menit (BPM) memengaruhi kesehatan jantung jangka panjang atau risiko kematian dini.

Untuk mempelajari ini, peneliti secara acak memilih sekelompok sekitar 800 pria Swedia yang lahir pada tahun 1943 dan meminta mereka melaporkan gaya hidup, riwayat keluarga penyakit kardiovaskular, dan tingkat stres. Mereka juga diberi pemeriksaan medis yang meliputi detak jantung istirahat, atau jumlah detak jantung per menit saat tubuh sedang istirahat. Angka ini dapat berubah seiring dengan usia, penyakit kardiovaskular, merokok, obesitas, penggunaan obat, bahkan posisi tubuh. (Atlet seperti pelari sering kali memiliki detak jantung istirahat di ujung bawah kisaran normal).

Peneliti mengukur level pria lagi 10 tahun kemudian, dan kemudian lagi dengan ujian akhir 11 tahun setelah itu. Dari mereka yang masih hidup, sekitar 500 bersedia untuk melanjutkan partisipasi,  lebih dari 150 memilih keluar.

Peneliti menemukan bahwa detak jantung saat istirahat 75 atau lebih masih dalam kisaran normal pada awal dikaitkan dengan risiko kematian dua kali lipat lebih dibandingkan dengan detak jantung 55 BPM atau lebih rendah.

YesDok Ads

Orang yang detak jantung istirahatnya tetap stabil selama penelitian memiliki risiko penyakit jantung 44 persen lebih rendah daripada mereka yang detak jantungnya meningkat selama waktu itu. Terlebih lagi, setiap peningkatan detak jantung saat istirahat dikaitkan dengan risiko kematian 3 persen lebih tinggi selama penelitian.

“Pesan penting di sini adalah bahwa detak jantung istirahat pada pria paruh baya dapat berdampak pada kelangsungan hidup,” rekan penulis studi Salim Bary Barywani.

Perlu diperhatikan bahwa penelitian ini tidak dilakukan pada wanita, jadi hasilnya paling sesuai untuk pria paruh baya. Tapi, untuk pria dan wanita, jika detak jantung istirahat Anda di ujung batas bawah dan kemudian tiba-tiba sering melonjak ke atas, Anda perlu temui dokter.

Dengan kata lain, jika versi normal Anda bagus dan rendah, perubahan mendadak dalam tren tersebut seharusnya mendorong konsultasi, meskipun detak jantung istirahat Anda yang baru masih dalam kondisi normal.

"Itu adalah sinyal yang mengkhawatirkan, meski Anda hanya naik 10 BPM, perlu lebih jauh mengkhawatirkan dan memantau perkembangannya,” Barywani menambahkan.

YesDok Ads