Perlukah Bayi Perempuan Disunat?

September 20, 2021 | Aqiyu

bayi perempuan

Jika mendengar kata sunat sangat identik dengan laki-laki. Sunat atau dalam dunia medis disebut sirkumsisi. Sunat merupakan tindakan membuang sebagian atau seluruh kulit penutup bagian depan kelamin. Pada laki-laki, sunat adalah membuang kulit penutup depan dari glans penis. Lalu, apakah bayi perempuan perlu disunat?

Menurut IDAI, dari segi medis, tidak ada rekomendasi rutin untuk melakukan sunat pada bayi perempuan. Sunat pada bayi perempuan biasanya dilakukan dengan memotong atau melukai sedikit kulit penutup (prepusium) klitoris. Namun, secara anatomi tidak semua anak perempuan mempunyai prepusium yang menutupi klitoris maupun saluran kemih sehingga sunat tidak perlu dilakukan pada setiap perempuan.

Kontroversi mengenai sunat pada perempuan ini pernah tertuang pada pada Peraturan Menteri Kesehatan. Namun, seiring perkembangan ilmu kedokteran dan pertentang atas permenkes tersebut, pada tahun 2014 Kementerian Kesehatan mencabut peraturan tersebut. Dinyatakan bahwa sunat pada perempuan hingga saat ini tidak merupakan tindakan kedokteran karena pelaksanaannya tidak berdasarkan indikasi medis dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan.

YesDok Ads

Dilansir dari IDAI, WHO dan Persatuan Dokter Obstetri dan Ginekologi Dunia (the International Federation of Gynecology and Obstetrics) menolak seluruh jenis FGM (Female Genital Cutting/Mutilation). Ada beberapa tipe FGM sesuai dengan klasifikasi dan menyebut tindakan tersebut sebagai “praktik medis yang tidak diperlukan, yang memiliki risiko komplikasi serius dan mengancam nyawa”. American Academy of Pediatrics juga melarang seluruh anggotanya melakukan tindakan ini, untuk alasan di luar medis. FGM dianggap mengancam nyawa karena terdapat banyak pembuluh darah di daerah kemaluan perempuan sehingga memiliki risiko perdarahan yang hebat.

Dari sisi medis, belum ada penelitian berbasis bukti untuk mendukung tindakan rutin sunat pada perempuan. Risiko perdarahan yang besar dan kemungkinan menyebabkan kerusakan pada daerah genital perempuan menyebabkan prosedur ini tidak rutin dilakukan oleh banyak organisasi kesehatan dunia. Bagi para orang tua, ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak sebelum melakukan sunat pada bayi perempuan.

(Foto: the today show)

YesDok Ads