Seksualitas
Dewasa
+1

Perawatan Kesuburan Jadi Proses Investasi Dua Sisi

March 06, 2022 | Iman

Pasangan suami istri

Perawatan mengenai kesuburan kini bukan hal yang tabu dibahas. Seseorang perlu memerhatikan berbahai aspek dan sisi untuk meraih kebahagiaan dari mengasuh anak.

Pasangan yang telah mencoba selama lebih dari setahun idealnya direkomendasikan perawatan kesuburan untuk hamil. Kadang-kadang, mereka mungkin juga direkomendasikan untuk wanita yang mendekati akhir potensi reproduksi mereka, telah memblokir saluran tuba, endometriosis, usia ibu lanjut atau fibroid.

Pada pria, umumnya karena penurunan jumlah dan kualitas sperma, disfungsi ereksi karena masalah psikologis, diabetes, penyumbatan vas deferens atau hidrokel varikokel di skrotum yang dapat menyebabkan kerusakan sperma.

Apa pun alasannya, jika pasangan memutuskan untuk menjalani perawatan kesuburan, penting bagi mereka berdua untuk ikut serta karena perawatan kesuburan tidak hanya membebani keuangan tetapi juga membutuhkan banyak stabilitas mental dan emosional.

Peran keduanya diharapkan memperbaiki gaya hidup lewat disiplin psikologis dan mental. Dukungan mental, serta memahami pasangan sepenuhnya sangat penting bagi kedua pasangan untuk  bersinergi demi menuai hasil yang diinginkan.

Pertama, penting untuk mengakui bahwa infertilitas adalah kemunduran besar yang menyertainya, kondisi ini dapat menuntun pada trauma dan keputusasaan.

YesDok Ads

Kurangnya harga diri, depresi dan kelelahan mental adalah beberapa konsekuensi dari hal yang sama dan sistem pendukung yang solid diperlukan untuk menjalani seluruh proses perawatan kesuburan. Penting bagi pasangan untuk tersedia, secara emosional dan mental untuk memotivasi dan mendukung pasangannya untuk mengikuti perubahan yang ditentukan dengan benar sehingga perubahan dapat terjadi dengan cepat.

Meskipun perawatan kesuburan telah menjadi kebiasaan, mereka masih datang dengan stigma dan penghinaan sosial yang dibangun dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Hal ini terutama berlaku bagi wanita, karena mereka paling sering disalahkan sebagai 'pelaku' atau 'mandul'.

Dalam kasus pria, gagasan maskulinitas sangat lazim di masyarakat, sehingga terus menghantui mereka untuk ragu uji kemungkinan disfungsi apa pun. Rasa malu yang terkait dengan perawatan ini membuat pasangan semakin sulit untuk maju dan mencari prospek yang lebih baik. Jawaban atas masalah tersebut adalah kesadaran.

Kesadaran akan tubuh seseorang dan kinerjanya membantu mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kekurangan di antaranya. Sehingga menimbulkan rasa berdamai diri sendiri untuk saling mendukung dalam tujuan yang diharapkan.

(Foto : medicalnewstoday)

YesDok Ads