Seksualitas

PENYEBAB KEHAMILAN EKTOPIK

Ditulis oleh Dea Amelia

07 Sep 2023

Hamil merupakan suatu hal yang yang paling dinantikan oleh setiap pasangan, apalagi hal ini merupakan kehamilan pertama. Segala hal dilakukan agar mendapatkan hasil dua garis. Namun hal ini akan sangat menyedihkan jika terjadi kehamilan ektopik pada diri anda nih sobat Yedok.

Prosesnya terjadi jika sel telur dibuahi menempel dan tumbuh diluar rongga utama rahim. Hamil anggur yang biasa dikenal oleh masyarakat ini bentuknya mirip seperti anggur yang sangat membahayakan bagi yang mengandung karena dapat megancam jiwa.

Ketika telur atau ovarium yang sudah di buahi tertanam diluar rahim. Hal ini akan berdampak pada tuba falopi dan dapat pecah sehingga meyebabkan pendarahan.

Oleh karena itu, resiko menjadi seorang ibu sangatlah berbahaya dan tidak mudah. Karena terjadi berbagai kelainan saat mengandung yang mengancam kesehatannya. Namun mengapa hal ini bisa terjadi, yuk cari tahu lebih lanjut agar dapat mengantisipasi kejadian terburuk yang mungkin terjadi.

Kehamilan Ektopik

Dalam kebanyakan kasus, kehamilan ini terjadi karena terhambatnya pergerakan sel telur ke saluran tuba. Kehamilan diatas umur 35 tahun lebih beresiko terkena penyakit ini, berikut beberapa faktor-faktornya :

Terdapat jaringan parut, perlengketan, serta peradangan sebelumnya
Terdapat pertumbuhan yang menghalangi saluran tuba
Memiliki riwayat kehamilan ektopik
Riwayat penyakit radang panggul infeksi yang menyebabkan jaringan parut disaluran tuba, rahim, ovarium, dan leher rahim
Pembedahan pada saluran tuba atau daerah lain di panggul
Infertilitas
Memasang IUD saat pembuahan
Alkohol, rokok, kafein

Gejala Kehamilan Ektopik

Komplikasi mengalami ketidakstabilan hemodinamik dan menyebabkan kematian meskipun telah operasi sedini mugkin. Gejala ini berlangsung sari 4 minggu pertama hingga 12 minggu hingga dapat dideteksi.

Proses penanganannya hanya dapat dilakukan melalui operasi laparoscopy, karena akan sangat membahayakan jika dibiarkan menempel lebih lama diluar rahim. Oleh karena itu, harus dilakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut agar dapat ditangani oleh tenaga medis sehingga terhindar dari komplikasi.