Memiliki tekanan darah tinggi saat kehamilan dapat menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi ibu dan si kecil.
Terkadang tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi sebelum kehamilan dan dalam kasus lainnya, penyakit tersebut bisa berkembang selama kehamilan.
Wanita hamil dapat mengalami salah satu dari ketiga jenis tekanan darah tinggi yaitu:
- Hipertensi gestasional
- Hipertensi kronis
- Preeklamsia
Penyebab
Berikut adalah beberapa penyebab meningkatnya tekanan darah saat kehamilan antara lain:
- Asupan alkohol berlebihan
- Obesitas
- Sedentary lifestyle atau gaya hidup kurang bergerak
- Jarang berolahraga
- Merokok
- Memiliki riwayat keluarga terkait hipertensi
- Menderita diabetes
Jenis hipertensi saat kehamilan
Hipertensi gestasional
Hipertensi jenis ini umumnya timbul dan berkembang setelah minggu ke-20 masa kehamilan.
Kondisi ini hanya terjadi ketika kehamilan dan cenderung akan hilang setelah bayi lahir.
Namun, hipertensi gestasional dapat meningkatkan risiko tinggi pada wanita di masa yang mendatang.
Hipertensi kronis
Wanita yang sebelum kehamilan sudah memiliki tekanan darah tinggi disebut dengan hipertensi kronis. Kemungkinan mereka rentan meningkatkan jumlah protein di luar batasan normal dalam urin. Umumnya, kondisi ini diobati dengan pengobatan tekanan darah tinggi.
Preeklamsia
Merupakan kondisi medis dimana hipertensi dialami oleh wanita selama kehamilan dan bisa dikaitkan oleh indikasi serius seperti kerusakan sistem organ termasuk hati, ginjal dan otak.
Kondisi ini adalah kondisi medis serius yang mampu menimbulkan konsekuensi yang parah.
Wanita hamil perlu segera berkonsultasi dengan dokter terkait tekanan darah yang ia miliki terutama pengobatan yang tepat untuk mengendalikan gejalanya tersebut.
Untuk pencegahan, penerapan gaya hidup yang sehat termasuk diet seimbang dan rajin berolahraga dapat menghindari komplikasi serius seperti tekanan darah saat kehamilan.
