Penyebab Air Ketuban Ibu Hamil Sedikit

October 07, 2020 | Aqiyu

ibu hamil

Suatu kehamilan bisa dikatakan sehat bila segala aspek yang terkait janin dan ibu hamil tidak bermasalah dan masih dalam hitungan normal. Seperti jumlah air ketuban ibu hamil, jumlah air ketuban ibu hamil sangat memengaruhi perkembangan janin. Jumlah air ketuban pun tidak boleh berlebihan juga tidak boleh terlalu sedikit.

Tubuh mulai memproduksi cairan ketuban sekitar 12 hari setelah pembuahan dan air ketuban dihasilkan dari urine janin. Air ketuban berperan penting menjadi bantalan janin dan pelindung dari infeksi virus atau bakteri. Untuk itu, air ketuban ibu hamil tidak boleh sedikit. Kurangnya air ketuban atau disebut juga oligohidramnion sangat berbahaya. Berikut penyebab air ketuban menjadi sedikit:

Gangguan plasenta

Seperti diketahui plasenta berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi pada bayi. Bila plasenta mengalami gangguan maka bayi dalam kandungan tidak akan menerima nutrisi dengan cukup dan tidak menghasilkan banyak urirne sehingga air ketuban menjadi sedikit.

Gangguan sistem kemih pada janin

Air ketuban diciptakan dari urine janin. Bila janin dalam kandungan sistem kemihnya tidak berjalan dengan baik, terutama pada ginjal, maka urine yang dihasilkan janin pun sedikit dan memengaruhi jumlah air ketuban.

Ketuban pecah dini

YesDok Ads

Air ketuban normalnya akan pecah saat mendekati persalinan. Namun ada pula ibu hamil yang mengalami air ketuban pecah dini sebelum persalinan. Air ketuban akan merembes sehingga jumlahnya menyusut bahkan habis.

Mendekati waktu persalinan

Mendekati waktu persalinan secara alami air ketuban akan berkurang. Air ketuban akan berkurang setalah 36 minggu usia kehamilan. Bila air ketuban semakin sedikit biasanya doketr akan menyarankan untuk melakukan persalinan demi keselamatan bayi.

Komplikasi kehamilan

Ibu hamil dengan riwayat penyakit tertentu seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan lainnya biasanya menyebabkan komplikasi pada kehamilan sehingga dapat memengaruhi jumlah cairan ketuban. Jumlah cairan yang Anda minum setiap hari dapat memengaruhi jumlah cairan ketuban yang ada di rahim.

(Foto: UPMC healthbeat)

YesDok Ads