Penyakit Ulkus Peptikum, Ini Penyebab dan Gejalanya

March 03, 2023 | Claudia

Penyakit Ulkus Peptikum

Penyakit ulkus peptikum atau tukak lambung dapat terjadi ketika luka terbuka, atau bisul, terbentuk di perut atau bagian pertama dari usus kecil. Banyak kasus ulkus peptikum yang berkembang karena infeksi bakteri menggerogoti lapisan pelindung sistem pencernaan.

Penyakit ulkus peptikum adalah suatu kondisi di mana luka yang menyakitkan berkembang di lapisan lambung atau bagian pertama dari usus kecil (duodenum). Biasanya, lapisan lendir yang tebal melindungi lapisan perut dari efek cairan pencernaan. Akan tetapi, banyak hal yang dapat mengurangi lapisan pelindung ini, sehingga asam lambung dapat merusak jaringan.

Siapa yang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ulkus peptikum?

Faktor risiko yang membuat seseorang rentan mengalami penyakit ulkus peptikum yakni:

  • Sering menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
  • Mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit ulkus peptikum
  • Memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, atau paru-paru
  • Rutin mengonsumsi alkohol
  • Memiliki kebiasaan merokok

Penyebab penyakit ulkus peptikum

Banyak orang mengira konsumsi makanan tertentu atau stres bisa menjadi penyebab ulkus peptikum. Akan tetapi, peneliti belum bisa menemukan bukti yang mendukung teori ini. Sebaliknya, penelitian telah mengungkapkan dua penyebab utama penyakit ulkus peptikum, yakni:

Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)

H. pylori umumnya menginfeksi lambung. Bakteri H. pylori dipercaya dapat menular dari individu yang satu ke individu yang lain, terutama di masa kanak-kanak.

Bakteri H. pylori menempel pada lapisan lendir di saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan (iritasi), yang dapat menyebabkan lapisan pelindung menjadi rusak. Kerusakan ini dapat menjadi masalah, karena perut mengandung asam kuat yang ditujukan untuk mencerna makanan. Tanpa lapisan lendir yang menjadi pelindung, asam lambung dapat mengalir ke luar perut dan menginfeksi jaringan di sekitarnya.

Akan tetapi, bagi kebanyakan orang keberadaan H. pylori tidak memberikan dampak negatif. Hanya 10% hingga 15% orang dengan H. pylori akhirnya mengalami penyakit ulkus peptikum.

Konsumsi obat pereda nyeri

Penyebab penyakit ulkus peptikum lainnya adalah penggunaan obat NSAID, yakni sekelompok obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. NSAID dapat mengikis lapisan lendir di saluran cerna. Obat-obatan yang berpotensi menyebabkan penyakit ulkus peptikum yakni:

YesDok Ads

  • Aspirin
  • Naproxen
  • Ibuprofen

Penting untuk diingat, tidak semua orang yang mengonsumsi NSAID akan mengembangkan penyakit ulkus peptikum. Penggunaan NSAID ditambah dengan infeksi bakteri H. pylori berpotensi tinggi menyebabkan penyakit ulkus peptikum.

Gejala penyakit ulkus peptikum

Beberapa penderita ulkus peptikum tidak mengalami gejala apa pun, akan tetapi, gejala penyakit ulkus peptikum yang mungkin muncul yakni:

  • Rasa sakit yang menggerogoti atau terbakar di perut bagian tengah atau atas, di antara waktu makan atau di malam hari.
  • Nyeri yang dapat hilang sementara jika makan sesuatu atau minum antasida.
  • Kembung.
  • Mulas.
  • Mual atau muntah.

Pada kasus penyakit ulkus peptikum yang parah, gejalanya dapat meliputi:

  • Feses berwarna gelap atau hitam akibat pendarahan.
  • Muntah.
  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri hebat di perut bagian tengah hingga atas.

Bagaimana Anda bisa mencegah penyakit ulkus peptikum untuk kambuh?

Anda bisa mencegah penyakit ulkus peptikum dengan cara:

  • Konsultasikan pada dokter tentang alternatif obat NSAID untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda tidak bisa berhenti mengonsumsi NSAID.
  • Pilih dosis NSAID terendah untuk menjadi pereda nyeri.
  • Berhenti merokok.
  • Hindari konsumsi alkohol.

Apakah penyakit ulkus peptikum bisa sembuh?

Bagi kebanyakan orang, pengobatan yang ditujukan untuk mengatasi penyebab penyakit ulkus peptikum, efektif untuk menyembuhkan kondisi ini. Penyakit ulkus peptikum bisa kambuh, terutama jika H. pylori tidak sepenuhnya dibersihkan dari sistem tubuh, atau seseorang dengan riwayat kondisi ini terus merokok atau menggunakan obat NSAID.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads