Pentingnya Higiene dan Sanitasi Pangan untuk Hindari Penyakit yang Disebabkan Makanan

September 29, 2022 | Iman

Pentingnya Higiene dan Sanitasi Pangan

Makanan menjadi salah satu sumber penularan penyakit. WHO menyebutkan bahwa lebih dari 200 penyakit disebabkan konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau zat kimia seperti logam berat. 

Masalah kesehatan masyarakat yang berkembang karena penyakit yang ditularkan oleh makanan ini berkontribusi secara signifikan terhadap beban penyakit dan kematian global.

Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Dr. drg. Ririn Arminsih Wulandari, M.Kes, menjelaskan food borne disease atau penyakit bawaan makanan perlu menjadi perhatian bersama.

“Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subjeknya. Sementara, sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitikberatkan kegiatan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan tersebut siap untuk dikonsumsi kepada konsumen” paparnya.

YesDok Ads

Terdapat 3 (tiga) prinsip sanitasi makanan, yaitu diantaranya 1) faktor fisik, yang terkait dengan kondisi ruangan yang tidak mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara dan temperatur yang kurang baik, 2) faktor kimia, yaitu adanya zat-zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, seperti obat penyemprotan hama, 3) faktor mikrobiologi, yang disebabkan oleh adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit.

Dr Ririn memberikan beberapa contoh upaya pencegahan terjadinya kontaminasi makanan, yaitu 1) harus ada pemisahan letak penyimpanan bahan baku dengan produk yang selesai diolah; 2) kamar kecil harus dibangun jauh dari tempat pengelolaan bahan pangan dan harus dilengkapi dengan alat-alat pencuci tangan dengan sabun disinfektan; 3) lantai, dinding, dan meja harus dari bahan yang mudah dibersihkan, berventilasi, penerangan baik, atap dan dinding yang bersih; 4) tempat pembuangan sampah jauh dari pabrik; 5) menjaga kebersihan tempat pengelolaan dan kebersihan alat-alat; 6) suhu penyimpanan bahan makanan yang baik adalah dibawah 4oC atau di atas 60oC; 7) bahan pangan yang mudah rusak, seperti buah, sayur, dan bahan pangan segar harus dimasukkan ke dalam lemari es. Bahan pangan segar (daging, ayam, dan lain-lain) harus ditaruh di freezer. Sayur dan buah cukup di dalam kulkas; 8) makanan yang telah diolah sebaiknya langsung dimakan dalam waktu 1-2 jam setelah masak; 9) bahan-bahan yang telah dibekukan harus segera dimasak setelah dicairkan (thawing) dan jangan dibiarkan dalam keadaan cair untuk jangka waktu yang lama; 10) jangan beli makanan atau minuman kemasan yang kemasannya sudak agak penyok, bengkak, atau sekedar terbuka; dan 10) konsep first in first out harus diterapkan dalam penyimpanan berdasarkan tanggal kadaluarsa dan keperluan dalam penggunaan proses pengolahan.

(foto: rs component)

YesDok Ads