Pentingnya Gizi pada Periode MPASI pada Anak

May 16, 2020 | Iman

Anak makan sayur

Kebutuhan nutrisi dan energi anak hingga usia enam bulan tidak dapat tercukupi hanya dengan pemberian air susu ibu (ASI). Maka dari itu, pada usia 6 bulan dan seterusnya, anak akan diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) guna membantu memenuhi kebutuhan gizi anak tersebut.

Periode emas atau 1.000 hari pertama kehidupan merupakan fase krusial dalam pertumbuhan anak, suatu masa ketika otak anak sedang berkembang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. 

Pada periode ini, makanan ataupun asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh seorang anak memiliki peran yang sangat penting selama periode emas, agar tumbuh kembangnya optimal.

Dalam pemberian MPASI, orangtua harus memperhatikan nutrisi penting yang dibutuhkan, baik mikronutrien maupun makronutrien sehingga dapat mencegah terjadinya malnutrisi. 

Dalam makanan yang di konsumsi seorang anak, sebaiknya mengandung 4 nutrisi penting yang berupa karbohidrat yang merupakan sumber energi, protein (utamakan protein hewani), lemak, dan buah atau sayur dalam jumlah sedikit sebagai bentuk pengenalan kepada anak.

Ke-empat nutrisi penting ini dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Karbohidrat pada MPASI dapat diperoleh dengan mengonsumsi beras, kentang, ubi, atau gandum. Sementara protein terbagi atas dua, yaitu protein nabati yang dapat diperoleh dari telur, daging, ayam, ikan, dan udang. 

YesDok Ads

Dan protein nabati yang diperoleh dari tempe dan tahu. Minyak, mentega, dan santan dapat diberikan dalam MPASI sebagai sumber lemak dan penambah kalori. Dan serat didapat dari konsumsi sayur – sayuran dan buah – buahan.

Selain itu, zat besi juga tidak kalah pentingnya untuk mendukung tumbuh kembang dan perkembangan otak seorang anak. Kebutuhan zat besi pada anak di periode MPASI kurang lebih sebanyak 11 mg/hari. 

Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada tubuh anak melalui MPASI, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam daging diserap 20 kali lebih tinggi dari bayam (0,6 mg vs 0,03 mg).

Dalam mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal.

Para Ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi minimal 2 kali sehari dan saat mengonsumsi zat besi, sebaiknya juga mengonsumsi maknan yang mengandung vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan menghindari konsumsi susu dan teh, karena kalsium pada susu dan zat pada teh dapat menghambat penyerapan zat besi.

(Foto : dailyexcelsior)

YesDok Ads