Kulit pisang biasanya hanya akan dibuang setelah dikupas. Namun sekarang para peneliti menemukan sebuah kegunaan pada kulit pisang yang tak kalah berguna dibanding buahnya.

Para peneliti telah menemukan bahwa menggunakan sedikit tepung kulit pisang pada kue manis dapat membuat makanan penutup lebih menyehatkan dan bahkan lebih memuaskan.

Untuk studi baru yang diterbitkan dalam Ilmu & Teknologi Makanan ACS (American Chemical Society), para peneliti melihat bagaimana menambahkan tepung kulit pisang akan mempengaruhi kandungan nutrisi dan antioksidan dari kue gula dibandingkan dengan yang dibuat hanya dengan tepung terigu.

Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa kulit pisang dapat dibuat menjadi tepung. Tepung kulit pisang kaya akan serat, potasium, magnesium dan antioksidan. 

Menggunakannya untuk menggantikan "sejumlah kecil" tepung gandum dalam makanan yang dipanggang seperti kue dan roti juga telah ditemukan untuk membuatnya "lebih bergizi." Namun, eksperimen belum banyak dilakukan pada cookies, menurut ACS.

Untuk pekerjaan mereka, para peneliti membuat berbagai macam kue gula, menggantikan hingga 15% tepung gandum dengan tepung kulit pisang. Mereka membandingkannya dengan kue kering tanpa tepung kulit pisang.

Mereka menemukan bahwa kue gula dengan tepung kulit pisang "lebih sehat", memiliki lebih sedikit lemak dan protein. Sedangkan cookies memiliki kandungan lemak dan protein paling tinggi. Sifat antioksidan juga "meningkat secara signifikan" pada cookies dengan pengganti tepung kulit pisang.

Kue gula dengan tepung kulit pisang juga lebih coklat dan sedikit lebih keras daripada kontrol yang hanya memiliki tepung terigu, mungkin karena kandungan serat yang lebih tinggi, menurut ACS.

Cookie "disimpan dengan baik" dalam penyimpanan selama sekitar tiga bulan pada suhu kamar dan bahkan rasanya sama dengan kontrol yang hanya menggunakan tepung terigu setelah periode penyimpanan.

"Hasilnya menunjukkan bahwa kue yang diperkaya dengan BPF (tepung kulit pisang) diperoleh dengan sifat antioksidan yang lebih baik dan kandungan fenolik total tanpa mengubah sifat fisik dan nutrisinya dan juga memahami penerimaan yang menguntungkan," tulis para peneliti.

Ini merupakan cara baru untuk mengurangi limbah makanan. Misalnya, ACS mencatat bahwa sekarang ada juga "bacon" kulit pisang, yang mungkin juga menarik bagi mereka yang mempertimbangkan pola makan nabati.