Untuk membantu mengurangi penyebaran, disarankan untuk memakai masker meskipun ketika berolahraga. Penelitian awal menunjukkan bahwa masker tidak akan menghalangi kinerja Anda saat berolahraga.

Dalam satu studi yang diterbitkan dalam The International Journal of Environmental Research and Public Health, para peneliti di University of Saskatchewan mengumpulkan sampel kecil dari 7 pria dan 7 wanita. Kepada pengendara sepeda mereka menguji efek memakai masker wajah kain tiga lapis, masker bedah, dan tanpa masker pada performa latihan mereka. 

Para peserta studi memulai dengan pemanasan singkat dengan sepeda statis, kemudian menjalani tes latihan intensitas progresif, di mana mereka harus mempertahankan laju yang sama sementara resistensi terus ditingkatkan hingga kelelahan.

Phil Chilibeck, PhD, profesor di University of Saskatchewan College of Kinesiology dan rekan penulis studi menjelaskan, denyut jantung, saturasi oksigen darah, dan kecepatan aktivitas yang dirasakan dicatat setiap 30 detik.

Masing-masing dari tiga tes dilakukan pada hari yang berbeda untuk memungkinkan pemulihan penuh di antara tes. 

Selain itu, peserta diminta untuk mempertahankan pola makan, tidur, dan rutinitas olahraga yang serupa selama 24 jam sebelum setiap tes.

Hasilnya, yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan bahwa memakai masker tidak berpengaruh pada kinerja atau kadar oksigen dalam otot. 

Karena tidak ada perbedaan waktu kelelahan antar kondisi, daya puncak yang dicapai pada akhir setiap tes serupa dalam kondisi masker dan tanpa masker untuk semua peserta, jelas Chilibeck. 

Para peneliti juga tidak melihat efek masker selama latihan terhadap kadar oksigen arteri (darah), yang akan menurun jika pernapasan terpengaruh.