Penggunaan Kaca Mata dengan Filter Bisa Jadi Solusi Paparan Cahaya Biru

November 13, 2020 | Helmi

kacamata

Selama tidur, tubuh beristirahat sementara otak mengisi ulang dayanya. Namun di era digital kita, kualitas tidur yang kita butuhkan dapat berkurang oleh emisi energi yang berasal dari komputer, ponsel, tablet, dan laptop.

Pencahayaan yang dikenal sebagai cahaya biru, mengurangi kualitas tidur yang diperlukan agar berfungsi optimal. Sering kali membuat kita mudah emosi, cepat lelah, dan kurang produktif keesokan harinya.

Menurut ilmu pengetahuan, beberapa peneliti telah menemukan bahwa kacamata dengan lensa filter cahaya biru dapat memulihkan tidur malam yang nyenyak.

Tingkat emisi ini membuang tubuh manusia dari jam internal alaminya, yang dikenal sebagai ritme sirkadian. Ini terjadi karena otak kita merasakan keberadaan cahaya terang di dalam ruangan sebagai siang hari dan menghentikan pelepasan melatonin, hormon yang menginduksi tidur dan mengatur siklus tidur-bangun 24 jam tubuh.

Studi baru ini mendukung satu solusi yang mungkin: memakai kacamata yang menyaring cahaya biru. Filter menghentikan panjang gelombang pendek namun berenergi tinggi untuk mencapai retina.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology, para peneliti di sekolah bisnis di Indiana University (IU) dan University of Washington (UW) menemukan bahwa pekerja yang memakai kacamata berfilter ini tidur lebih lama dan bekerja lebih baik.

Mereka melakukan dua percobaan di dua perusahaan multinasional AS yang berbasis di Brasil. Di setiap kelompok pekerja, 63 manajer, dan 67 perwakilan pelanggan, mereka menghabiskan separuh waktu memakai kacamata filter cahaya biru, dan separuh waktu mereka memakai kacamata dengan lensa palsu.

Meskipun penelitian menunjukkan kacamata filter cahaya biru mungkin bermanfaat bagi pemakainya, temuan tersebut tidak mengatakan bahwa kacamata itu efektif untuk semua orang, dan tidak mengatasi kelelahan mata akibat komputer.

Kacamata mungkin merupakan cara yang murah untuk meningkatkan kualitas tidur Anda, tetapi jika Anda mengalami masalah tidur, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

(Foto: Pixabay)

YesDok Ads