Pengaruh Kualitas Udara pada Kesehatan

June 22, 2022 | Kaifia

Polusi udara

Akhir-akhir ini, kota Jakarta kembali menempati tertinggi dengan polusi terburuk di dunia.

Mengingat setiap harinya, mobilitas warga Jakarta kerap mengalami peningkatan dan telah banyak orang yang kembali menggunakan transportasi pribadi sehingga memengaruhi kualitas udara kota Jakarta.

Paparan polusi udara tingkat tinggi mampu menyebabkan dampak kesehatan yang merugikan seperti peningkatan risiko infeksi pernapasan, penyakit jantung serta kanker paru-paru. Paparan yang terjadi dalam jangka pendek maupun panjang terhadap polutan udara seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan.

Polutan udara ini terdiri dari partikel-partikel kecil yang bersifat alami dan buatan (artificial). 

Kemungkinan polusi tersebut dapat memengaruhi orang-orang baik di luar ruangan maupun di luar ruangan.

Dampak pada kesehatan

Polusi udara berpengaruh pada setiap orang dengan cara yang berbeda. Lansia, orang dewasa, anak remaja dan mereka yang memiliki riwayat kesehatan rentan lebih sensitif terhadap dampak kesehatan dari polusi udara. Berikut adalah beberapa efek kesehatan akibat paparan polusi udara yang kuat dalam jangka pendek maupun jangka panjang

Kanker paru-paru 

Medical News Today melansir dari WHO, polusi udara berkontribusi sekitar 29% dari kasus kanker paru-paru bahkan kematian. 

Polutan partikel cenderung berperan pada angka ini secara signifikan karena ukurannya yang kecil memungkinkan mereka mencapai saluran pernapasan bagian bawah. 

Penyakit kardiovaskular 

Sebuah tinjauan tahun 2018 mencatat bahwa the Global Burden of Disease Study memperkirakan polusi udara bertanggung jawab atas 19% kematian kardiovaskular pada tahun 2015 dan sekitar 21% kematian akibat stroke dan 24% kematian akibat penyakit jantung koroner. 

Memengaruhi sistem pernapasan 

Akibat mayoritas polutan udara masuk tubuh melalui saluran udara seseorang. 

Paparan jangka pendek terhadap polusi udara bisa menyebabkan infeksi pernapasan dan penurunan fungsi paru-paru. Oleh karena itu, polusi udara rentan menyerang pengidap asma.

Penyakit paru obstruktif kronis

Menurut WHO, polusi udara memicu sekitar 43% kasus dan kematian COPD di seluruh dunia.

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) atau dikenal dengan PPOK yaitu kondisi peradangan paru-paru yang bersifat progresif dalam jangka panjang. Penyakit ini menyumbat saluran udara dan mempersulit seseorang untuk bernapas.

YesDok Ads