Penelitian Menunjukkan Obat Rheumatoid Arthritis Dapat Membantu Pasien COVID-19 yang Kritis

November 22, 2020 | Kaifia

Seorang pasien sedang diperiksa oleh tenaga kesehatan.

Pengobatan untuk Rheumatoid Arthritis telah membantu pasien yang kritis Covid-19 meningkat dalam uji coba 303 orang, para ilmuwan mengatakan bahwa dapat mendorong harapan kemungkinan untuk secara efektif menangani virus dengan pengobatan yang ada.

Menurut artikel yang dilansir oleh Rt.com, Pasien diberi obat oleh Roche, yaitu Actemra atau tocilizumab cenderung bisa dilepas dari mesin pernapasan dan untuk bertahan di rumah sakit, kata Imperial College London, yang menjalani studinya. 

Data menunjukkan sekitar 99.75% kemungkinan bahwa pengobatan menggunakan Actemra memberikan hasil yang lebih baik untuk pasien, dibandingkan ketika imunoterapi tidak diberikan. 

Di bulan September, sebuah studi dari Imperial College London menemukan bahwa bahwa steroid hidrokortison dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan untuk pasien Covid-19 yang sakit kritis.

Setelah mempublikasikan penelitian tersebut di the Journal of the American Medical Association, WHO memperbarui pedomannya dalam penggunaan steroid untuk mengobati pasien Covid-19.

Kemampuan Actemra untuk memperpanjang jangka hidup pasien dan rentang waktu mereka seberapa lama mereka harus menggunakan ventilator, kata Professor Anthony Gordon, pimpinan di Anaesthesia dan Critical Care, Imperial College London. 

“Penemuan awal ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan imun ini dapat memodulasi obat efektif untuk pasien Covid-19 yang sakit kritis di unit perawatan intensif,” katanya. 

Perusahan farmasi asal Swiss telah mencoba kemanjuran Actemra telah diuji  dalam melawan covid-19 pada semenjak permulaan pandemi.

Pada bulan September, uji coba Fase 3 menunjukkan bahwa obat tersebut mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 dengan pneumonia menggunakan ventilator, walaupun percobaan pneumonia tahap 3 dipisah di bulan Juli menunjukkan bahwa Actemra tidak mencapai tujuan untuk mengurangi kematian pasien.

Penemuan terbaru Actemra datang dari sebuah studi yang melihat perawatan secara potensial di bulan Maret dan telah menerlibatkan sekitar 2,000 pasien di 15 negara dan lebih dari 260 rumah sakit di seluruh dunia.

(Foto: latimes.com)

YesDok Ads