Penelitian: Kamera Ponsel dapat Mendeteksi Gejala Anemia

July 26, 2021 | Iman

Ponsel

Kekurangan zat besi atau anemia adalah kekurangan nutrisi umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Masalah ini menonjol di antara wanita yang termasuk dalam kelompok menstruasi. Kekurangan zat besi, jika tidak diobati, anemia dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk komplikasi pada kehamilan.

Anemia disebabkan karena beberapa alasan seperti kekurangan gizi, infeksi parasit, atau penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi ini, tubuh tidak cukup memproduksi hemoglobin karena kekurangan zat besi. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang memberi warna merah pada darah dan membantu membawa darah beroksigen dari jantung ke berbagai bagian tubuh.

Gejalanya anemia termasuk kelelahan, pusing, sakit kepala, kepekaan terhadap dingin dan sesak napas. Berdasarkan gejalanya, dokter biasanya merujuk pasien untuk menjalani tes darah. Kini para ilmuwan telah menemukan cara lain untuk mendiagnosis gejala anemia dengan bantuan ponsel mereka.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal bernama PLOS ONE mengungkapkan teknik baru untuk mendiagnosis gejala anemia yang juga hanya dengan menggunakan ponsel. Ilmuwan menyarankan bahwa mengambil gambar kelopak mata bawah seseorang dapat memprediksi anemia dengan akurasi 72 persen. Peneliti menyarankan bahwa teknik baru ini dapat dengan mudah mendiagnosis anemia.

Peneliti menyimpulkan setelah melakukan studi dua fase untuk menilai kemungkinan menggunakan ponsel untuk mendeteksi anemia. Pada fase pertama, mereka mengambil gambar kelopak mata bawah dari 142 pasien di unit gawat darurat dengan bantuan ponsel. 

YesDok Ads

Bagian mata ini dipilih karena alasan berikut. Diketahui perbedaan warna kulit, permukaan dan pembuluh darah sangat kecil, dan kelopak mata bagian bawah yang pucat adalah salah satu gejala anemia.

Peneliti menyiapkan algoritma setelah memeriksa gambar secara menyeluruh. Algoritma yang disiapkan memaksimalkan resolusi warna dan model prediktif yang membantu mengidentifikasi kulit dan bagian putih mata hingga kadar hemoglobin.

Pada fase kedua, mereka menguji algoritma gambar ponsel cerdas di unit gawat darurat dan menemukan bahwa temuan itu 72,6 persen akurat dalam mendiagnosis anemia. Tak hanya itu, akurasi prediksi kasus anemia berat yang membutuhkan transfusi darah pun mencapai 86 persen dan 94,4 persen.

Mendiagnosis anemia menggunakan teknik ini cukup mudah dan memberikan hasil instan. Apakah gambar diambil dengan lampu kilat hidup atau mati. 

Dalam kedua kasus, hasilnya sama. Satu-satunya hal yang mungkin berdampak pada hasil adalah kualitas gambar atau gerakan konstan kelopak mata saat mengklik gambar.

YesDok Ads