Peneliti Temukan Obat untuk Cegah Penularan Malaria

December 25, 2019 | Helmi

Ilustrasi vaksin malaria

Para peneliti menemukan cara baru untuk menghentikan penyebaran penyakit malaria. Metode ini menargetkan enzim yang mendukung perkembangan parasit dan menghambat kemampuannya untuk ditularkan antara manusia dan nyamuk.

Studi baru menunjukkan bahwa menggunakan plasmepsin V dapat membantu para ilmuwan membuat obat baru untuk memerangi malaria. Enzim memainkan peran penting dalam pengembangan gametosit, satu-satunya bentuk parasit, Plasmodium falciparum, yang dapat ditularkan dari nyamuk ke manusia.

Para ilmuwan sebelumnya menemukan kesulitan untuk mencegah penyebaran malaria karena parasit terus bermutasi dan dapat mengembangkan resistensi terhadap pengobatan yang ada.

Untuk memblokir plasmepsin V selama pertumbuhannya, para peneliti menggunakan penghambat molekul kecil. Metode ini terutama memotong "tahap transmisi" dari siklus hidup P. falciparum.

"Sangat menyenangkan menemukan bahwa plasmepsin V berperan dalam penularan malaria, dan bahwa penghambat kami dapat menargetkan plasmepsin V dan menghalangi penularannya," ujar Justin Boddey, ketua peneliti dan profesor di Walter and Eliza Hall Institute dan University of Melbourne.

YesDok Ads

Pada tahun 2014, para peneliti menemukan bahwa memblokir enzim dapat membantu membunuh parasit malaria dalam tahap darah aseksual dari siklus hidupnya. Ini adalah tahap ketika gejala penyakit, seperti demam, kedinginan, nyeri otot dan mual, mulai muncul.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa pengobatan antimalaria yang menargetkan plasmepsin V memiliki potensi, tidak hanya dalam pengobatan penyakit, tetapi juga sebagai tindakan pengendalian populasi nyamu,” ujar Brad Sleebs, seorang ahli biologi kimia di Walter and Eliza Hall Institute.

Para peneliti bertujuan untuk menggunakan enzim ini untuk mengembangkan obat yang akan berguna untuk mengobati dan mencegah penyebaran penyakit malaria.

(Foto: Medium)

YesDok Ads