Pemicu Serangan Panik dan Cara Penanganannya

November 14, 2019 | Kaifia

Serangan panik (panic attack) adalah rasa ketakutan yang terjadi secara tiba-tiba. Ini bisa menyebabkan stres akut yang membuat seseorang kehilangan kontrol.

Pemicu seperti stres dan kegelisahan bisa memicu serangan panik. Kondisi jantung dan kelainan darah seperti anemia dapat menyebabkan gejala yang serupa.

Intensitas serangan biasanya mencapai puncaknya sekitar 10 menit, tetapi gejalanya dapat bertahan lebih dari itu. Serangan panik biasanya terjadi tanpa peringatan dan mungkin tidak terkait dengan bahaya nyata atau penyebab yang jelas. Mereka bahkan dapat membangunkan seseorang dari tidur nyenyak.

Gejala

Untuk mengatasi serangan panik, seseorang harus mengetahui gejala apa saja yang memicunya.

Serangan panik akan menyebabkan setidaknya empat gejala di bawah ini:

  • Jantung berdebar kencang

  • Berkeringat

  • Gemetar

  • Sesak napas

  • Sensasi tersedak

  • Nyeri dada

  • Mual

  • Pusing, merasa ingin pingsan

  • Perasaan tidak nyata 

  • Kesemutan atau mati rasa

  • Menggigil 

  • Takut kehilangan kewarasan

  • Ketakutan akan kematian

Serangan panik bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan, biasanya gejala berlangsung selama 10-20 menit dan tidak mengancam jiwa.

YesDok Ads

Penyebab

Penyebab serangan panik belum sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor genetik, biologis, psikologis, dan lingkungan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap panik.

Misalnya, serangan panik dapat disebabkan oleh biologi otak yang terlalu peka terhadap rangsangan rasa takut atau pusat rasa takut, suatu struktur yang dikenal sebagai amigdala.

Serangan panik terjadi ketika tubuh mengalami adrenalin yang tiba-tiba tidak sebanding dengan bahaya atau ancaman yang dirasakan.

Selama serangan panik, amigdala bereaksi dengan respons stres tinggi ketika terpapar pada situasi yang tidak dikenal atau setelah menghadapi peristiwa yang penuh tekanan.

Bagaimana mengatasi serangan panik?

Tarik napas panjang

Mengontrol pernapasan adalah langkah pertama untuk mengendalikan serangan panik. Tujuannya adalah untuk menciptakan aliran udara yang lambat dengan menghirup masuk dan keluar. Ini mencegah hiperventilasi dan penumpukan karbon dioksida dalam darah.

Untuk berlatih pernapasan:

  • Ambil napas perlahan dan teratur melalui hidung Anda, dan kemudian keluar melalui bibir 

  • Tarik napas selama lima hitungan, tahan selama 1 detik, lalu buang napas perlahan ke hitungan empat.

  • Jeda selama 2 detik, dan kemudian ulangi.

  • Ulangi ini selama beberapa siklus atau sampai Anda merasa tubuh mulai tenang.

Relaksasi otot

Teknik ini melibatkan berbagai kelompok otot yang tegang dan tidak tegang. Ini menurunkan keseluruhan tingkat ketegangan dan stres yang dapat memicu pada serangan panik. 

Kencangkan otot saat mengambil napas dalam-dalam, tahan selama beberapa detik dan kemudian lepaskan ketegangan saat bernapas keluar. Gerakkan tubuh, satu kelompok otot pada satu waktu.

Singkirkan penyebab yang mendasarinya

Kunjungi dokter untuk pemeriksaan untuk mengatasi gangguan  medis. Anemia, asma, dan beberapa kondisi jantung dapat menyebabkan serangan panik.

Jika Anda merasa sulit untuk mengunjungi dokter, bawalah teman atau anggota keluarga untuk mendapat dukungan, dan pastikan untuk menemukan dokter keluarga yang ramah, profesional, dan memberi semangat.

(Foto: everydayhealth.com)

YesDok Ads