Diet
+1

Pasta Bisa Turunkan Berat Badan, ini Faktanya!

June 07, 2019 | Dina

Ahli gizi akan terus memberikan cara untuk menurunkan berat badan dengan cara yang sehat.

Namun tahukah Anda, ternyata pasta memiliki peran untuk membantu mengontrol berat badan Anda. Dalam studi tersebut, sekitar 2.500 orang makan pasta daripada karbohidrat lain sebagai bagian dari diet indeks glikemik rendah yang sehat. Per minggu, mereka makan 3,3 porsi pasta, bukan karbohidrat lainnya. Satu porsi kira-kira ½ cangkir pasta yang dimasak.

Pasta memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih kecil daripada karbohidrat olahan yang dengan cepat diserap ke dalam aliran darah.

Dr John Sievenpiper, penulis utama dan ilmuwan klinis menyimpulkan bahwa "penelitian ini menemukan bahwa pasta tidak berkontribusi terhadap kenaikan berat badan atau peningkatan lemak tubuh".

Luar biasa bukan? “Faktanya, analisis sebenarnya menunjukkan penurunan berat badan yang kecil. Jadi bertentangan dengan kekhawatiran, mungkin pasta bisa menjadi bagian dari diet sehat seperti diet rendah GI. ”Para peserta dalam studi kehilangan sekitar 500g rata-rata, setelah tindak lanjut 12 minggu.

YesDok Ads

Studi ini menemukan pasta tidak berkontribusi terhadap kenaikan berat badan atau peningkatan lemak tubuh. Akan tetapi temuan baru itu tidak berarti orang harus makan pasta. Sebagai gantinya, para peneliti menekankan hasil sesuai harapan hanya berlaku untuk karbohidrat Italia yang dimakan dalam konteks diet indeks glikemik rendah.

Para peneliti juga mencatat butuh lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah pasta dapat dimasukkan dalam rencana makan penurunan berat badan populer lainnya seperti diet Mediterania atau tidak. Makanan indeks glikemik yang lebih rendah dianggap 'karbohidrat baik' dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Makanan ini tidak memengaruhi gula darah sebanyak makanan yang lebih tinggi pada indeks.

Makanan glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan insulin dan gula darah dengan cepat. Studi ini menemukan pasta, tidak seperti produk sarat karbohidrat olahan lainnya semacam nasi putih dan kue. Pasta justru memiliki indeks glikemik yang lebih rendah sehingga memiliki efek lebih lambat, lebih kecil pada aliran darah. Hasil studi tersebut diterbitkan dalam jurnal BMJ Open.

(foto: Pexels)

YesDok Ads