Selama pandemi, semua orang diimbau untuk menggunakan masker sebagai salah satu langkah untuk mencegah penularan Covid-19. Masker dapat menahan droplet agar tidak mengenai orang lain dan melindungi diri. Namun tersebar informasi bahwa menggunakan masker secara terus menerus dapat memicu kanker paru-paru. Benarkah demikian?

Kabar menggunakan masker dapat menyebabkan kanker dikaitkan dengan pemikiran saat menggunakan masker akan membuat Anda kekurangan oksigen lalu memicu kanker. Hal tersebut tentulah salah dan tidak benar. Pakai masker tidak dapat mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh atau meningkatkan jumlah karbondioksida. Hal ini karena ukuran molekul oksigen dan karbondioksida sangat kecil. 

Masker pun dapat menyaring partikel kecil seperti debu, bakteri dan virus agar Anda tidak menghirupnya. Jadi, masker tetap dapat membuat seseorang bernapas dengan menyaring udara dan debu dari luar. Sementara, kanker berasal dari transformasi sel normal menjadi sel tumor. Penyakit serius ini tentu tidak ada kaitannya dengan menggunakan masker.

Mengutip Satgas Covid-19, para ahli di Mayo Clinic Health System, penyedia layanan kesehatan yang berpusat di Inggris menjelaskan karbondioksida akan menyebar bebas melalui sisi masker saat pengguna masker bernapas. Hal ini pun secara otomatis membantah klaim bahwa karbondioksida akan kembali masuk ke dalam tubuh jika menggunakan masker. Dengan penggunaan masker justru risiko penularan Covid-19 menurun hingga 70 persen berdasarkan penelitian.

(Foto: hackansack meridian health)