Optimalkan Periode Tunggu Pasca Transfer Embrio Dalam Program Bayi Tabung

January 17, 2022 | Iman

Program bayi tabung

Two Weeks Waiting (TWW) atau periode tunggu setelah tindakan transfer embrio (dikenal pula dengan ET atau embryo transfer) merupakan salah satu periode yang paling mendebarkan bagi suami istri yang tengah menjalani program bayi tabung.

Bukanlah rahasia bahwa siklus bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dapat membebani, bukan hanya pada tubuh Anda yang menjalani program bayi tabung, melainkan juga kesejahteraan emosional dan mental. 

Namun jangan khawatir, pada periode tunggu, sebenarnya Anda tidak harus selalu istirahat di tempat tidur atau berbaring sepanjang waktu. Mempertahankan rutinitas normal juga penting untuk mengalihkan pikiran Anda dari waktu dua minggu yang pasti terasa sangat panjang.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, M.RepSc menuturkan bersikap santai dapat membantu mengatasi emosional yang naik turun yang mungkin kerap dialami. Sangat penting bagi Anda dan suami untuk meluangkan waktu beristirahat, bersantai, dan memulihkan diri.

“Intinya, lakukan segala hal yang membuat Anda dan suami merasa santai selama menunggu hasil, sambil melakukan hal-hal yang membuat rileks dan berpikir positif. Positive thinking juga sangat penting,” ucap dr Aida.

Menurutnya, asupan makanan yang baik dengan gizi seimbang merupakan salah satu poin penting yang dapat menyukseskan implantasi embrio pada rahim. Jika semua berjalan sesuai rencana, di dalam tubuh Anda selama 9 bulan ke depan akan tumbuh bayi mungil yang membutuhkan nutrisi yang baik. 

“Ini saat yang tepat untuk merangkul kebiasaan makan sehat yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Idealnya, calon ibu sebaiknya makan berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi,” ujarnya.

YesDok Ads

Asam folat juga dapat dimasukkan ke menu harian Anda. Ada banyak manfaat mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil. Ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mcg per hari untuk mencegah neural tube defect. 

“Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami celah bibir atau langit-langit, juga dikaitkan dengan risiko cacat jantung bawaan yang lebih rendah pada bayi,” ungkap dr Aida.

Asupan asam folat dapat diperoleh dari bayam, asparagus, brokoli, alpukat, tomat, jeruk, lemon, buah bit, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut, daging unggas, hati sapi, daging merah, hati ayam, hidangan laut, dan telur.

Pasien program bayi tabung direkomendasikan untuk menjalani gaya hidup sehari-hari seperti biasa selama periode tunggu ini. Meskipun demikian, olahraga dengan intensitas tinggi seperti aerobik, atau berlari sebaiknya tidak dilakukan dulu hingga mendapatkan konfirmasi kehamilan klinis. Lebih baik, pilih olahraga dengan intensitas rendah seperti jalan kaki, yoga, dan meditasi dengan durasi 30 menit per hari.

“Hal yang pasti harus dihindari sama sekali selama periode tunggu ini adalah merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Setelah transfer embrio, rokok dan alkohol dapat memberikan efek yang sangat merugikan pada perkembangan calon bayi,” imbuh dr Aida.

(Foto: pixabay)

YesDok Ads