Olahraga yang Baik pada Penderita Osteoporosis

December 05, 2022 | Iman

Olahraga yang Baik pada Penderita Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan kekuatan tulang sehingga cenderung lebih mudah patah dibandingkan kondisi normal (fraktur patologis). 

Hal ini didasari adanya perubahan proses fisiologi pada tubuh manusia yang melibatkan ketidakseimbangan antara pembentukan dan resorpsi (penyerapan kembali) tulang, dimana resorpsi akan lebih tinggi dibandingkan proses pembentukan tulang. Pada akhirnya akan terjadi penurunan massa tulang dan pengeroposan.

Olahraga untuk penderita osteoporosis

Aktivitas fisik merupakan salah satu upaya utama untuk mencegah terjadinya osteoporosis maupun menghambat pemburukan penyakit yang tengah berlangsung. 

Dampaknya dinyatakan lebih bermanfaat terhadap kepadatan tulang vertebra lumbalis dibandingkan pada panggul. Selain itu, program Latihan dengan dosis lebih tinggi (frekuensi dan waktu), melibatkan kombinasi latihan dan aktivitas resistensi ditemukan lebih efektif. 

YesDok Ads

Aerobik tanpa beban (non-weight bearing), seperti berenang dan bersepeda. Olahraga jenis ini cenderung mengarah pada tingkat BMD yang lebih rendah dibandingkan olahraga dengan beban, sehingga disarankan untuk menambahkan olahraga alternatif seperti angkat besi, pliometrik (melompat), atau olahraga beban lainnya untuk mencegah hilangnya kepadatan tulang, terutama pada laki-laki pesepeda.

Latihan resistensi seperti berlari dan melompat (impact) dapat meningkatkan metabolisme tulang dan mencegah fraktur melalui mekanisme anti gravitasi dan beban otot yang diperantarainya. yang melibat, dibandingkan angkat besi (no impact). 

Olahraga keseimbangan dan propriosepsi. Melalui proses re-edukasi gaya berjalan, postur tubuh dapat meningkat sehingga terjadi penurunan risiko jatuh, peningkatan kapasitas fungsional, keseimbangan dinamik, dan kualitas hidup dibandingkan kontrol yang melaksanakan kegiatan ini, terutama pada perempuan pasca menopause.

Olahraga dalam air cenderung memberikan beban yang lebih rendah, sehingga kurang osteogenik seperti olahraga impact yang disebutkan di atas, terutama pada anak, dewasa muda, maupun lansia. Namun demikian, berenang tetap mampu mempertahakan BMD disertai dengan peningkatan struktur dan kekuatan tulang, sebagaimana ditandai dengan peningkatan kadar biomarka pembentukan tulang (P1NP) dan penurunan penanda resorpsi tulang (CTx), khususnya pada trokanter femur.

YesDok Ads