Jika mendengar obat kuat mungkin yang identik dengan pria. Obat kuat biasanya digunakan agar durasi sesi bercinta bertahan lama. Tapi, sebenarnya terdapat jenis obat kuat khusus wanita untuk membantu meningkatkan gairah selama bercinta. Obat kuat yang dikonsumsi oleh pria tentu berbeda dengan wanita.
Obat kuat khusus wanita dibuat untuk mengatasi gangguan gairah seksual. Dimana hal tersebut umum terjadi namun jarang mendapatkan perhatian. Kondisi ini disebut hypoactive sexual desire disorder (HSDD). Sejauh ini ada dua jenis obat kuat yang penggunaannya sudah disetujui oleh dunia medis. Untuk cara kerjanya, bila obat kuat pada pria bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke organ vital, obat kuat wanita dengan meningkatkan produksi hormon.
Adapun kedua jenis obat kuat khusus wanita sebagai berikut:
Flibanserin
Obat ini diperuntukkan untuk membantu mengatasi HSDD pada wanita. Flibanserin merupakan obat pertama yang menerima persetujuan dari Food and Drugs Association (FDA) pada tahun 2015. Sebelumnya obat ini digunakan sebagai antidepresan. FDA sendiri menyetujui penggunaan obat kuat ini untuk wanita premenopause yang gairah seksualnya mulai menurun.
Flibanserin bekerja dengan meningkatkan produksi hormone dopamine dan norepinefrin. Dimana kedua hormone ini berperan penting untuk meningkatkan gairah seksual. Flibanserin tersedia dalam bentuk pil dan diminum secara teratur setiap hari. Efeknya dapat terasa di minggu ke-8 pemakaian atau lebih cepat meski tidak berhubungan intim.
Bremelanotide
Bremelanotide disetujui oleh FDA pada tahun 2019 setelah flibanserin. Untuk kegunaannya pun sama dengan obat kuat lainnya yaitu untuk membantu meningkatkan hasrat seksual yang rendah pada wanita premenopause. Bedanya, pemakaian bremelanotide dilakukan dengan cara disuntikkan ke perut atau paha minimal 45 menit sebelum berhubungan intim.
Untuk penggunaan obat kuat ini sangat dibatasi, tidak lebih dari satu kali pakai dalam sehari atau lebih dari 8 kali dalam sebulan. Pada beberapa orang obat kuat bremelanotide menimbulkan alergi. Bila timbul alergi jangan menunda untuk memeriksakan kondisi Anda.
(Foto: freepik)
