Moms, Ini Bahaya MPASI Dini yang Perlu Diperhatikan!

October 20, 2022 | Claudia

Bahaya MPASI Dini

Saat sudah mencapai usia 6 bulan, bayi biasanya tidak hanya lagi diberikan air susu ibu atau ASI, melainkan ada makanan tambahan untuk menambah kebutuhan gizinya, atau sering disebut makanan pendamping ASI (MPASI). Ini karena ketika sudah mencapai 6 bulan, ASI tak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dalam masa pertumbuhannya, itulah mengapa MPASI diberikan.

Meski sudah direkomendasikan untuk diberikan ketika bayi berusia 6 bulan, namun masih tetap ada saja orang tua yang terlalu cepat memberikan MPASI pada anaknya. Adakah bahaya MPASI dini pada si kecil?

Berikut merupakan beberapa bahaya MPASI dini pada anak:

Meningkatkan risiko alergi makanan

Saat bayi berusia 4–6 bulan, antibodi yang terkandung dalam ASI bekerja melapisi organ pencernaaannya, terutama pada usus. Ini dapat memberikan kekebalan pada tubuh bayi, sehingga dapat menghindari bayi dari penyakit dan reaksi alergi.

Di usia 6 bulan, produksi antibodi bayi baru terjadi secara mandiri, sehingga pemberian MPASI terlalu dini berisiko membuat bayi mengembangkan alergi terhadap makanan.

Risiko obesitas pada bayi

Obesitas tak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, bahkan bayi pun bisa mengalami obesitas. Bahaya MPASI dini salah satunya adalah dapat meningkatkan risiko obesitas pada bayi.

Sebuah penelitian yang berjudul Faktor-Faktor yang Memengaruhi Obesitas pada Balita dalam Jurnal Ilmu Kebidanan menemukan bahwa pola pemberian ASI dan MPASI yang terlalu dini, bisa membuat balita meningkatkan risiko obesitas empat kali lipat, dibandingkan pemberian ASI eksklusif dan MPASI saat bayi menginjak usia 6 bulan atau lebih.

YesDok Ads

Untuk itu, penting untuk diperhatikan oleh orang tua, bahwa waktu yang baik untuk memulai pemberian makanan padat adalah saat bayi berusia enam bulan ke atas.

Rentan terkena penyakit

Bayi terlahir dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Untuk itu, ASI diberikan, agar dapat membantu pembentukan kekebalan tubuh pada bayi. Pemberian MPASI yang terlalu dini, terlebih jika higienitas MPASI masih diragukan, akan mengacaukan proses pembentukan kekebalan tubuh, sehingga bayi bisa lebih rentan mengalami penyakit.

Gangguan pencernaan

Masalah atau gangguan pada pencernaan juga menjadi hal yang pasti terjadi, ketika MPASI diberikan terlalu dini. Ini karena sistem pencernaan bayi belum siap menerima makanan padat. Enzim yang berperan dalam proses pencernaan makanan, seperti amilase, sukarse, maltase, lipase, dan lain-lain pun belum cukup tersedia. Bahaya MPASI dini bisa menimbulkan reaksi negatif pada tubuh bayi, seperti sakit perut, diare, dan konstipasi.

Bayi tak mendapat nutrisi optimal

Pemberian bubur bertekstur encer kerap dijadikan MPASI oleh ibu pada bayinya. Makanan ini memang mengenyangkan bayi, namun nutrisi yang terkandung di dalamnya belum tentu mampu mencukupi kebutuhan gizi bayi.

Untuk itu, sangat disarankan bagi orang tua untuk memberikan MPASI saat bayi sudah menginjak usia 6 bulan. Biarkan bayi cukup puas dengan ASI, karena sebenarnya, pemberian ASI pun sudah sangat cukup untuk melengkapi kebutuhan gizi bayi, dari baru lahir hingga ia berusia 6 bulan.

(Foto: efsa.europa.eu)

YesDok Ads