Mitos Terkait Tekanan Darah yang Sebetulnya Keliru

October 27, 2020 | Iman

Cek tekanan darah

Tekanan darah adalah risiko kesehatan yang menyangkut hidup orang banyak di seluruh dunia. Tidak hanya membahayakan kesehatan, jika terlambat dirawat dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Namun, selain menjadi kondisi medis yang mengkhawatirkan, masalah ini juga kerap menjadi sumber mitos dan informasi keliru yang berkembang di publik. Oleh karenanya Anda perlu memahami fakta untuk menghindari kekeliuran informasi. Berikut adalah mitos tentang tekanan darah yang tidak terbukti kebenarannya.

1. Tekanan darah biasa terjadi dan tidak berbahaya

Banyak orang cenderung menganggap ringan masalah medis yang berkaitan dengan tekanan darah. Mereka pikir itu biasa jadi tidak berbahaya. Namun, itu keliru, tekanan darah adalah persoalan yang rumit. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanggapi gejala awal Anda dengan sangat serius karena jika dibiarkan dapat merusak pembuluh darah, jantung, ginjal, dan organ lain di tubuh Anda.

2. Memiliki tekanan darah yang normal tanda jantung Anda baik-baik saja

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), jika tekanan darah Anda mengukur 120 sistolik dan 80 diastolik, itu normal, dan itu hal yang baik. Namun, itu tidak menjamin kondisi yang sama pada jantung. Berdasarkan studi perbandingan yang dilakukan oleh peneliti antara orang yang memiliki tekanan sistolik 90 hingga 99 mmHg dengan mereka yang memiliki tekanan sistolik 120 hingga 129 mmHg menunjukkan kemungkinan hampir lima kali lebih besar untuk mengalami masalah kardiovaskular.

3. Hindari konsumsi garam

Meskipun Anda dapat mengurangi jumlah garam dalam makanan masak, makanan olahan lainnya seperti acar, saus tomat, kentang goring ternyata memiliki jumlah natrium tersembunyi yang lebih tinggi di dalamnya.

YesDok Ads

4. Minum anggur baik untuk tekanan darah tinggi

Tidak ada minuman beralkohol yang baik untuk tekanan darah, hal sebaliknya dapat menambah masalah yang berhubungan dengan jantung dan hati. Kondisi ini justru dapat menyebabkan perubahan aliran darah dan juga dapat meningkatkan trigliserida dalam aliran darah yang dapat menebalkan dinding arteri.

5. Tidak perlu cek kesehatan

Begitu tekanan darah secara konsisten diukur menunjukkan keadaan normal, orang cenderung menghentikan cek up, yang sebetulnya sama sekali salah. Obat tekanan darah termasuk pengencer darah yang akan membantu lebih banyak aliran darah melalui arteri yang menyempit dengan mudah. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar bahwa obat-obatan tersebut yang menyebabkan tekanan darah Anda menjadi normal. 

6. Tekanan sistolik adalah yang terpenting

Pengukuran tekanan darah mencatat dua angka, sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik membantu mendiagnosis hipertensi, sedangkan diastolik adalah angka terbawah yang seharusnya 80 atau lebih rendah. Mitos umum saat mencatat tekanan darah adalah banyak orang terpaku pada angka sistolik. Sebetulnya pembacaan sistolik dan diastolik itu sama pentingnya.

 

(Foto: pixabay)

YesDok Ads