Mitos Seputar Tekanan Darah yang Sebetulnya Keliru

July 02, 2021 | Iman

Cek tekanan darah

Sesuai data WHO, sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia memiliki masalah tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat disebabkan banyak hal, sayangnya ada beberapa anggapan keliru mengenai hal ini. Berikut adalah beberapa mitos umum tentang hipertensi. 

1. Hipertensi bukan masalah  serius 

WHO mengatakan hipertensi sebagai silent killer. Tanpa pengobatan, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, gagal jantung, kehilangan penglihatan, disfungsi seksual dan penyakit arteri perifer. 

Komplikasi ini dapat menyebabkan kerusakan yang meningkat seperti pembuluh menjadi kurang elastis, yang mengurangi jumlah darah dan oksigen yang mencapai jantung dan dengan demikian merusak organ.

2. Hipertensi soal genetik

Hipertensi bisa bersifat genetik dalam beberapa kasus. Tapi itu tidak selalu. Faktor gaya hidup, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik mempengaruhi risiko Anda.

3. Hipertensi penyakit orang tua

Hipertensi tidak bisa dihindari dan bukan merupakan bagian normal dari penuaan. Meskipun kondisi ini umum di antara orang dewasa yang lebih tua, tekanan darah tinggi juga terjadi pada orang paruh baya dan muda.

YesDok Ads

4. Jauhi garam demi bebas risiko

WHO merekomendasikan penggunaan 5 gram garam setiap hari untuk kesehatan tubuh. Tetapi dengan menghindari garam tidak cukup untuk membuat Anda bebas risiko. membatasi asupan garam secara keseluruhan. Makanan pengawet dan garam laut sama berbahaya.

5. Obat mampu mengedalikan hipertensi

Orang yang minum obat untuk hipertensi mungkin menemukan bahwa tekanan darahnya kembali normal. Tetapi ini tidak berarti Anda dapat menghentikan pengobatan sendiri. Ikuti anjuran dokter, untuk mengurangi atau berhenti minum obat atas saran dokter. 

6. Hanya pria yang mengalami tekanan darah tinggi 

Meski pria memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi, semua orang bisa terkena hipertensi. Setiap orang memiliki risiko yang sama untuk mengalaminya.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads