Mitos Menstruasi bagi Wanita

September 28, 2019 | Iman

Pernahkah Anda merasa bahwa teman sekamar Anda atau tanggal kolega Anda telah bersinkronisasi dengan siklus Anda meskipun siklus Anda dan mereka sangat jauh? Setuju atau tidak, kita semua pernah mengalami hal ini dalam hidup kita. Tetapi apakah itu hanya kebetulan belaka atau ini memiliki alasan ilmiah?
                 

Dilansir Times of India, fenomena ini tergolong kepercayaan populer bahwa wanita yang menghabiskan terlalu banyak waktu bersama mengalami awal mula menstruasi pada tanggal yang sama setiap bulan. Sinkronisasi periode ini disebut efek McClintock.


Hal ini diyakini sebagai teori bahwa ketika wanita bersentuhan dengan wanita lain yang sedang menstruasi, feromon mereka saling mempengaruhi sehingga pada akhirnya siklus menstruasi keduanya menjadi satu. Sejumlah wanita di dunia percaya bahwa sinkronisasi periode tersebut adalah nyata. Tetapi literatur medis tidak memiliki kasus yang cukup kuat untuk membuktikannya.

 
Apa itu 'efek McClintock'?

Gagasan periode sinkronisasi telah diteruskan secara turun temurun sejak berabad-abad lamanya. Tetapi dunia medis mulai menganggap serius gagasan itu ketika seorang peneliti bernama Martha McClintock melakukan penelitian terhadap 135 wanita yang diminta hidup hari-hari bersama.  


Studi ini tidak menguji faktor-faktor lain tetapi hanya melacak ketika perdarahan bulanan wanita dimulai. Ditemukan bahwa menstruasi wanita benar-benar bisa disinkronkan. Oleh karena itu fenomena sinkronisasi periode ini disebut sebagai 'efek McClintock'.

 
Pada tahun 2006, sebuah studi baru dan tinjauan literatur menegaskan bahwa wanita tidak menyinkronisasikan menstruasi mereka. Studi ini coba mengumpulkan data dari 186 wanita yang tinggal dalam kelompok di asrama di China. Satu-satunya periode sinkronisasi tersebut terjadi pada ranah mahasiswa matematika.

YesDok Ads

 
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford dan perusahaan aplikasi pelacakan periode memiliki penemuan terbesar. Studi ini mengumpulkan data dari 1.500 orang dan menemukan bahwa tidak mungkin wanita dapat saling mengganggu siklus periode hanya dengan berada dalam jarak yang dekat satu sama lain.

 
Studi lain yang dilakukan pada 2017 menemukan fakta bahwa 44 persen peserta studi mengalami sinkronisasi periode. Bahkan terdapat gejala menstruasi seperti migrain. Hal ini menunjukkan bahwa wanita dapat mempengaruhi periode satu sama lain di luar tanggal menstruasi mereka.


Menurut sebuah penelitian lama bahkan dikatakan 1 dari setiap 4 wanita memiliki periode menstruasi yang sama. Sulit untuk mengetahui apakah sinkronisasi periode itu nyata karena kita tidak tahu pasti apakah feromon (sinyal kimia yang kita kirim ke manusia lain di sekitar) dapat benar-benar memengaruhi menstruasi Anda.


Sinkronisasi periode mungkin terjadi lebih karena hukum probabilitas daripada yang lainnya. “Misalnya, jika Anda memiliki menstruasi selama satu minggu dalam sebulan dan Anda hidup bersama dengan empat orang wanita lain, kemungkinannya paling tidak dua dari diantaranya akan mengalami menstruasi pada waktu yang sama,” peneliti menambahkan. 

 

(Foto: practo.com)

YesDok Ads