Mentimun atau timun dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Timun dapat dijadikan sebagai obat alami untuk beberapa penyakit dan dapat membantu merawat kulit. Dengan segala keunggulan yang dimiliki, timun dapat dikonsumsi kapanpun Anda mau. Namun, beberapa orang mengatakan tidak boleh mengonsumsi timun saat menstruasi atau haid karena dapat memicu timbulnya kista. Mitos atau fakta ya kira-kira?
Sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa timun berbahaya jika dikonsumsi saat haid. Tidak ada kaitannya mentimun atau getahnya dengan darah haid yang akan menempel didinding rahim dan memicu timbulnya kista. Anggapan ini hanyalah mitos belaka. Makan timun tidak akan membuat darah haid tersisa di dinding rahim dna getahnya sampai rahim.
Saat Anda selesai menstruasi itu artinya darah memang sudah bersih. Proses menstruasi sendiri akan sama pada setiap siklusnya. Proses utama saat menstruasi selama tiga hari. Dimana dinding rahim bagian dalam meluruh dan banyak jaringan endometrium yang luruh. Itu kenapa pada tiga hari pertama menstruasi darah yang keluar berwarna kehitaman.
Makan timun yang mengandung tinggi air hingga 95% ini ternyata sangat aman dikonsumsi saat haid. Karena dapat membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuh harian dan mencegah dehidrasi saat Anda menstruasi. Selain itu mentimun juga mengandung serat, vitamin A, C, K, karbohidrat, magnesium, kalium, folat dan mangan. Kandungan pada timun juga bisa meredakan nyeri, kram atau perut kembung selama haid.
Daripada Anda menghindari mentimun yang justru baik dikonsumsi saat haid, makanan yang harus dihindari adalah makanan pedas, mengandung pemanis buatan atau minuman alkohol. Karena jenis makanan dan minuman tersebut akan memperburuk keluhan saat menstruasi. Sedangkan makanan yang dianjurkan dikonsumsi saat haid adalah makanan yang tinggi asam lemak omega-3 seperti telur, ikan dan kacang-kacangan. Asupan ini dapat membantu mengurangi nyeri haid, memperbaiki suasana hati serta meringankan gejala PMS.
(Foto: PA Eat)
