Menopause dan Gejala Kecemasan

February 23, 2021 | Kaifia

Seorang wanita terlihat sedih sedang melihat ke luar.

Menopause adalah perubahan masa ketika wanita mengakhiri siklus menstruasi secara alami.

Berbagai faktor kondisi seperti perubahan hormon, gangguan tidur serta kekhawatiran tentang citra tubuhnya bisa berkaitan dengan menopause. Perubahan yang dialami pada setiap wanita memasuki menopause dapat memicu rasa kecemasan.

Menopause terjadi ketika menstruasi telah berakhir selama 12 bulan. Penurunan estrogen dan progesteron bertanggung jawab atas mood seperti lekas marah atau mudah tersinggung.

Kebanyakan wanita cenderung merasa sedih atau khawatir saat memasuki menopause karena banyaknya perubahan tubuhnya yang terjadi.

Gejala kecemasan selama menopause bisa berupa:

  • Sesak napas
  • Sering lelah
  • Kelelahan
  • Serangan panik
  • Keringat berlebihan
  • Palpitasi jantung
  • Mual
  • Panas dingin

Pengobatan

Dokter menyarankan bahwa mengikuti penerapan gaya hidup sehat dan seimbang secara teratur mampu mengendalikan keparahan gejala pada saat masa menopause mendatang.

Menyeimbangkan aktivitas keseharian dengan berolahraga rutin juga penting untuk dilakukan terutama hal tersebut bermanfaat bagi kesehatan mental.

Wanita yang sedang mengalami periode transisi menopause perlu memilih jenis olahraga kesukaan mereka dan usahakan untuk menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas harian.

Baik olahraga itu jalan kaki, berenang, jogging atau yoga, aktivitas fisik mampu membantu membakar energi saraf, mengembalikkan mood serta meredakan gejala kecemasan.

Selain meningkatkan intensitas olahraga, mendapatkan kualitas tidur yang baik juga bersignifikan dalam mengurangi rasa cemas selama memasuki periode transisi ini. 

Namun, wanita yang mengalami masa menopause cenderung sulit tidur akibat keringat malam hari yang disebabkan oleh lonjakan hormon.

Untuk mengatasi hal ini, mereka bisa melakukan journaling sebelum tidur dan menuliskan hal-hal yang membuat resah agar memudahkan untuk tidur.

YesDok Ads