Menonton Kartun Tingkatkan Daya Ingat Anak

August 03, 2019 | Iman

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar anak-anak suka menonton kartun di televisi. Sayangnya, banyak orang tua khawatir akan hal kebiasaan ini. Merepa berpikir kartun dapat berdampat negatif pada tumbuh kembang anak. Benarkah?

Dilansir pada laman Times of India, sebuah penelitian terbaru justru mengatakan sebaliknya. Studi yang dilakukan oleh Departemen Psikologi dan Pendidikan di India mengamati bahwa menonton kartun baik untuk perkembangan anak-anak. Studi ini menemukan bagaimana kartun jenis naratif dan non-naratif mampu mengembangkan penalaran moral dan keterampilan naratif yang amat bernilai penting bagi pertumbuhan anak.

Para peneliti pada penelitian ini coba menemukan untuk tujuan apa anak-anak di sekolah memanfaatkan internet dan perangkat gadget lainnya serta strategi kontrol dan dukungan dari para orang tua. Seiring berjalannya studi tersebut, mereka juga mengidentifikasi konsepsi negatif yang dimiliki orang tua tentang penggunaan internet serta tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi ketika memediasi mereka dengan sang anak.

Berbagai tes lain dilakukan untuk memahami bagaimana anak-anak di sekolah mampu menafsirkan pembelajaran secara terperinci. 
Hasil tes mengungkapkan bahwa kartun dengan cerita naratif dan non-narasi ternyata memengaruhi penerimaan, pemahaman, pemrosesan, dan memori pada anak. Anak-anak yang menonton kartun naratif mampu merekam memori yang lebih baik daripada mereka yang menonton kartun non-narasi. 

YesDok Ads

Menganalisis kapasitas anak-anak lewat menonton kartun menemukan fakta bahwa mereka memiliki struktur naratif dari paparan yang ia tonton. Sayangnya untuk mereka yang diberi tontonan non-naratif, mereka hanya mempertahankan kontak mata terus menerus dengan layar.

Peneliti studi ini mengatakan menonton kartun jelas tidak berbahaya selama dilakukan dalam tahap wajar. Peneliti menyarankan lebih baik sang anak tetap dikontrol orang tua dan mengakses lewat medium televisi daripada paparan langsung telepon genggam. Penggunaan telepon genggam terlalu sering dikaitkan dengan ancaman bagi mata sang anak. 

(Foto: kidscreen.com)

YesDok Ads