Mengenal Terapi Plasma Konvalesen

April 20, 2021 | Iman

Virus Covid-19

Plasma konvalesen adalah plasma darah dari pasien yang telah sembuh/penyintas Covid-19. Plasma darah pasien penyintas ini mengandung antibodi atau kekebalan tubuh terhadap Covid-19. 

Antibodi adalah protein yang muncul sebagai respons tubuh ketika terkena infeksi virus/bakteri. Maka para penyintas Covid-19 yang sudah pulih memiliki antibodi terhadap virus corona yang berkembang secara alami dalam darah mereka.

Terapi plasma konvalesen diberikan kepada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian, ada antibodi yang masuk ke tubuh pasien dan diharapkan dapat menetralisir serta mengalahkan infeksi virus yang sedang terjadi.

Penggunaan plasma konvalesen untuk terapi terhadap suatu penyakit bukan baru kali ini dilakukan. Terapi yang juga disebut imunisasi pasif ini telah banyak dipakai pada masa lampau, baik untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. 

Bermula tahun 1890, metode ini terkenal dengan sebutan terapi serum. Salah satu penemunya mendapat Hadiah Nobel berkat temuannya itu.

Terapi serum untuk penyakit akibat bakteri berhenti setelah ada temuan antibiotik. Sedangkan penggunaannya dalam melawan virus masih berlanjut, termasuk saat terjadi wabah penyakit gondok, campak, flu Spanyol, ebola, dan SARS. Hingga kini, terapi ini digunakan di berbagai negara, termasuk di Indonesia, dengan beragam laporan hasil mengenai efektivitasnya.

Siapa yang Memerlukan Terapi Plasma Konvalesen

Sasaran terapi plasma konvalesen adalah pasien Covid-19. Tapi tidak semuanya bisa menerima terapi plasma. Ada beberapa syarat pasien boleh mendapat donor plasma berisi antibodi ini berumur 18 tahun ke atas, tes usap dari nasofaring/orofaring dengan pemeriksaan NAAT (Nucleic Acid Amplification Tests) metode RT-PCR (Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction) menunjukkan hasil positif, dan memiliki gejala sedang, berat, hingga kritis dan dirawat di instalasi rawat inap khusus Covid-19 atau unit perawatan intensif di rumah sakit.

Pemberian terapi plasma pada orang sehat tidak menunjukkan efektivitas yang diharapkan. Jadi plasma konvalesen tak dapat menganggantikan fungsi vaksin dalam upaya mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

YesDok Ads