Mengenal Silent Migraine dan Gejalanya

March 31, 2021 | Kaifia

Migraine.

Ketika seseorang sedang mengalami sakit kepala, pastinya rasa nyeri tersebut terasa hebat.

Namun, beberapa orang dapat mengembangkan migrain yang tidak dapat menimbulkan rasa sakit. Migrain ini kerap disebut dengan “silent migraine”.

Meskipun jenis migrain ini tidak mampu menimbulkan rasa sakit, kondisi ini bisa memicu gejala lain.

Penyebab

Migrain terjadi karena gangguan saraf akibat aktivitas otak abnormal serta perubahan bahan kimia dan pembuluh darah di otak.

Sebenarnya, kondisi silent migraine masih tidak diketahui penyebabnya. Namun, faktor lingkungan dan genetik dapat memainkan peran dalam menyebabkan kondisi ini.

Pemicu migrain antara lain:

  • Alkohol
  • Stres
  • Gangguan sinus
  • Kebisingan
  • Perubahan pada rutinitas tidur
  • Makanan tertentu
  • Ketegangan mata

Gejala

Migrain ini umumnya terjadi saat seseorang memiliki gejala aura tanpa disertai dengan sakit kepala. Gejalanya bertahan lama dari beberapa menit hingga satu jam.

Terdapat 4 fase serangan migrain. 

Mulai dari fase prodromal dimana gejala bisa menyebabkan penderita alami mual-mual, gangguan tidur dan kelelahan, fase aura menyebabkan tubuh terasa mati rasa dan penglihatan sudah buram, fase sakit kepala merupakan tahap dimana rasa sakit mulai terasa seperti gangguan sensitivitas terhadap cahaya dan kesulitan tidur. Lalu, fase terakhir yaitu fase prodromal dimana migrain sudah mulai mereda. Dalam tahap ini, kondisi bisa berlangsung selama beberapa jam.

Dokter dapat mendiagnosa silent migraine berdasarkan riwayat keluarga dan riwayat kesehatan. 

Sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis saat mengalami gejala silent migraine, gejala ini bisa meniru gejala dari kondisi serius lainnya seperti stroke dan meningitis.

Oleh karena itu, sebaiknya apabila Anda menunjukkan beberapa gejala tersebut, usahakan untuk tidak melakukan self-diagnosis.

YesDok Ads