Mengenal Etilen Oksida yang Viral Pada es Krim dan Bahaya Paparannya

July 23, 2022 | Aqiyu

Mengenal Etilen Oksida yang Viral Pada es Krim dan Bahaya Paparannya

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihebohkan dengan penarikan es krim rasa vanilla dari salah satu merk terkenal. BPOM resmi menarik es krim tersebut karena terdapat kadar etilen oksida (etO) dalam produk yang melebihi batas yang diizinkan oleh Uni Eropa. Lalu apa sebenarnya etilen oksida dan apakah bahaya paparannya pada tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan?

Etilen oksida merupakan gas yang mudah terbakar dan berbau sedikit manis. Pada umumnya etilen oksida digunakan untuk banyak industri seperti pada sebagian produk makanan, pestisida, tekstil dan deterjen. Sementara residu etilen oksida pada makanan adalah isu yang muncul pada tahun 2020. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), etilen oksida termasuk pada zat dalam golongan Bahan Bahaya Beracun (B3).

Sedangkan menurut para ahli sendiri, tidak ada takaran atau kadar yang aman bagi tubuh manusia terhadap produk yang diketahui terkontaminasi etilen oksida. Jika termakan, etO bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Dalan jumlah yang besar, gas ini bahkan bisa menyebabkan keracunan dan memicu kanker. Etilen oksida juga diketahui bersifat karsinogenik yaitu zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Jenis kanker yang berisiko tinggi terjadi akibat paparan etilen oksida adalah kanker limfoma dan leukemia. 

YesDok Ads

Sementara paparan etO dalam jangka pendek, baik dengan cara terhirup ataupun termakan, bisa menimbulkan beberapa keluhan diantaranya:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Lemah otot
  • Kelelahan
  • Luka bakar pada kulit
  • Diare
  • Kesulitan bernapas
  • Mengantuk

Bahkan pada orang yang pekerjaannya berinteraksi banyak dengan zat ini sangat disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri. Pada makanan etilen oksida memang sulit terdeteksi. Selain pada es krim, kandungan etilen oksida bisa Anda dapati pada jamu, rempah-rempah, buah yang dikeringkan, kacang-kacangan dan selai. Di Indonesia, etilen oksida juga digunakan untuk mensterilisasi rempah-rempah karena adanya kontaminasi kotoran hewan bulu hewan pengerat dan bagian serangga. Di beberapa negara penggunaan etilen oksida pun sangat dibatasi. 

(Foto: cuisinart)

YesDok Ads