Mengenal ERPOC, Metode yang Dilakukan Annisa Pohan

July 07, 2022 | Iman

Persalinan

Annisa Pohan belum lama ini membagikan kabar duka. Istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu alami keguguran akibat janin tak berkembang sehingga perlu mengambil tindakan kuret EPROC.

Pihak dokter pun mengatakan ukuran bayi terlalu kecil dan jantung tidak berdetak. Annisa disarankan melakukan prosedur ERPOC (Evacuation Retained Products of Conception). 

Metode ERPOC

ERPOC dilakukan untuk menghilangkan jaringan produk konsepsi dari rahim. Jaringan tersebut biasanya berasal dari plasenta, yang merupakan organ tempat berkembangnya rahim.

Hal ini dapat dilakukan karena beberapa alasan. Operasi ini melibatkan pembukaan leher rahim dengan lembut (leher rahim) dengan meregangkannya. Bagian-bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim kemudian diangkat menggunakan suction dan kuretase (gesekan lembut). Operasi ERPOC lazimnya memakan waktu sekitar 5 hingga 10 menit, tetapi ibu tetap akan diminta berada di rumah sakit selama beberapa jam.

Sebelum operasi, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk mencatat riwayat kesehatan. Seseorang disarankan untuk tidak makan atau minum (termasuk permen dan permen karet) selama 6 jam sebelum operasi, kecuali air.

Prosedur ERPOC untuk menghilangkan produk konsepsi, memungkinkan seseorang untuk pulih dengan cepat, biasanya dengan perdarahan minimal setelahnya. Kembali bekerja dan normal hidup biasanya mungkin dalam beberapa hari.

Prosedur ERPOC umumnya dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya:

-Aborsi (mengakhiri masa kehamilan)

-Kelahiran caesar 

-Keguguran

-Persalinan pervaginam

Risiko

Meski memberikan pasien pemulihan lebih cepat, metode ERPOC juga memiliki risiko kehilangan banyak darah selama operasi. Beberapa kasus ditemukan kendala seperti:

-Serangan jantung

-Nyeri dan bengkak pada kaki

-Infeksi luka dan dada

Walaupun jarang terjadi, tapi pada pasien tertentu bisa saja terjadi perdarahan cukup berat sehingga butuh transfusi darah.

Kuret bisa menyebabkan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan keguguran di kehamilan berikutnya. Untuk program hamil setelah kuret, seseorang perlu konsultasikan ke dokter kandungan untuk pemulihan selanjutnya.

(Foto: pixabay)

YesDok Ads