Seksualitas
Dewasa
+1

Mengenal Atrofi Vagina dan Masalah yang Mengganggu pada Wanita

September 08, 2020 | Iman

Ilustrasi vagina wanita

Bagian tubuh vital khususnya vagina Anda dapat mengalami perubahan sepanjang hidup. Hal ini terjadi terutama selama menopause, ketika segala sesuatunya mulai terasa berbeda di sana.

Berdasarkan studi yang diterbitkan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), menopause menyebabkan kadar hormon estrogen tubuh Anda menurun, dan itu dapat memengaruhi vagina dan saluran kemih. Lapisan vagina Anda seiring waktu bisa menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis.

Kondisi ini disebut atrofi vagina, menurut Journal of Menopausal Medicine berdampak pada 45 persen wanita. Hal tersebut disebabkan aliran darah vagina berkurang sehingga memengaruhi kapasitas untuk gairah dan orgasme. Bahakan menurut pakar kesehatan wanita, atrofi vagina dapat mengganggu kemampuan Anda untuk menikmati seks.

"Atrofi vagina dapat mengganggu Anda bahkan ketika Anda baru saja memulai sesi percintaan," kata seorang profesor klinis ilmu kebidanan dan ginekologi dan reproduksi di Yale Medical School, Mary Jane Minkin.

Meski terdengar buruk, Minkin menyebut jika atrofi vagina dapat diobati. Berikut beberapa yang perlu Anda ketahui tentang masalah ini.

Apa saja gejala atrofi vagina?

Minkin mengatakan pengalaman setiap wanita pada kondisi ini mungkin sedikit berbeda. Secara umum, ACOG mengatakan Anda mungkin mengalami gejala berikut:

YesDok Ads

  • Vagina terasa terbakar dan gatal
  • Pelumasan menurun saat berhubungan seks
  • Pendarahan setelah berhubungan seks
  • Infeksi vagina dan saluran kemih lebih sering
  • Sering ingin buang air kecil

Seks yang menyakitkan dan tidak nyaman adalah salah satu masalah terbesar setiap wanita. Menghindari seks karena menyakitkan bisa memperburuk gejala atrofi vagina. Namun jika Anda tidak berhubungan seks, Anda semakin kering. Kedua masalah ini seperti lingkaran yang rumit menurut para ahli.

Berhubungan seks secara teratur meningkatkan aliran darah ke vagina dan dapat menyebabkan peningkatan hormon tertentu yang membantu menjaga vagina Anda terlumasi dengan baik dan elastis. Kekeringan saja bisa menjadi hal yang sulit untuk diatasi.

Rasa gatal saat menjalani kehidupan sehari-hari jelas mengganggu, belum lagi perubahan saluran kemih juga bisa terjadi. Merasa seperti ingin banyak buang air kecil kembali dapat membuat beberapa wanita gugup untuk pergi terlalu jauh dari kamar mandi.

Ada banyak pilihan untuk mengatasi atrofi vagina. Beberapa di antaranya dijual bebas dan legal, yang lain diresepkan oleh ginekolog atau dokter ahli. Menurut ACOG, perawatannya meliputi:

  • Beri pelembab dan pelumas vagina
  • Terapi estrogen lokal
  • Terapi estrogen sistemik

Coba bicaralah jika Anda mendekati menopause (biasanya di usia 40-an dan 50-an). Atrofi vagina harus menjadi diskusi berkelanjutan sehingga seorang wanita tahu apa yang diharapkan, dan ketika gejala mulai terjadi, mereka dapat diatasi.

“Tidak peduli usia Anda, jika vagina Anda terasa tidak nyaman atau jika Anda berurusan dengan seks yang menyakitkan, selalu bicarakan dengan ahlinya,” Minkin menambahkan.

(Foto: health)

YesDok Ads