Mengenal Anemia Defisiensi Besi Beserta Penyebab dan Gejalanya

December 07, 2022 | Claudia

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi di mana hanya ada terlalu sedikit sel darah merah dalam tubuh akibat kekurangan zat besi. Tubuh menggunakan zat besi untuk memproduksi sel darah merah, yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Tanpa zat besi yang cukup, jumlah sel darah merah yang sehat hanya akan terlalu sedikit. Ini mengakibatkan kurangnya oksigen yang dapat dibawa untuk memenuhi kebutuhan organ dan sel agar dapat berfungsi dengan baik.

Kondisi inilah yang kemudian disebut anemia defisiensi besi, yang dapat membuat seseorang merasa sangat lelah hingga kehabisan napas.

Penyebab anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi bisa terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin yang dibutuhkan. Anemia defisiensi besi berhubungan langsung dengan kekurangan zat besi dalam tubuh, namun penyebab kekurangan zat besi bisa sangat bervariasi.

Berikut beberapa penyebab umum mengapa seseorang bisa kekurangan zat besi:

Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk atau kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi adalah penyebab anemia defisiensi besi yang utama.

Makanan yang kaya zat besi seperti telur dan daging, menyediakan banyak zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin. Jika seseorang tidak cukup mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi, maka tubuhnya akan kesulitan untuk mempertahankan persediaan zat besi, sehingga anemia defisiensi besi bisa berkembang.

Kehilangan darah dalam jumlah besar

Zat besi ditemukan dalam darah, karena disimpan dalam sel darah merah. Kekurangan zat besi bisa terjadi ketika seseorang kehilangan banyak darah akibat cedera, melahirkan, atau menstruasi yang berat.

Dalam beberapa kasus, kehilangan darah akibat penyakit kronis atau beberapa jenis kanker, juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi atau anemia defisiensi besi.

YesDok Ads

Penurunan kemampuan dalam menyerap zat besi

Beberapa orang tidak mampu menyerap cukup zat besi dari makanan yang mereka makan. Ini mungkin akibat adanya masalah pada usus kecil, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn. Beberapa orang yang pernah menjalani prosedur bedah pemotongan usus kecil juga bisa berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi.

Kehamilan

Kadar zat besi yang rendah adalah masalah umum bagi ibu hamil. Janin yang tumbuh di dalam rahim membutuhkan banyak zat besi, sehingga ibu hamil berisiko mengalami kekurangan zat besi.

Selain itu, ibu hamil juga mengalami peningkatan jumlah darah di dalam tubuhnya. Volume darah yang lebih besar menuntut lebih banyak zat besi untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengangkut oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Gejala anemia defisiensi besi

Butuh waktu lama bagi seseorang untuk mengembangkan anemia defisiensi besi, seseorang bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengidap kondisi ini hingga gejalanya menjadi parah.

Dalam beberapa kasus, kekurangan zat besi dapat membaik bahkan tanpa adanya perawatan khusus. Misalnya ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi dapat sembuh dari kondisi ini setelah ia melahirkan.

Ada beberapa gejala anemia defisiensi besi yang umum dan bisa dikenali sebagai langkah deteksi dini, gejala-gejala tersebut yakni:

  • Tubuh melemah
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Kelelahan ekstrem
  • Detak jantung menjadi cepat
  • Kuku mudah patah dan rapuh
  • Kulit lebih pucat
  • Sakit dada
  • Sesak napas
  • Tangan dan kaki dingin
  • Rasa sakit atau peradangan pada lidah
  • Mengidam hal-hal yang tidak bergizi, seperti es
  • Nafsu makan memburuk, terutama pada anak

Komplikasi anemia defisiensi besi

Dalam kasus anemia defisiensi ringan, seseorang mungkin hanya akan mengalami sejumlah gejala umum seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Akan tetapi, anemia defisiensi besi yang lebih parah, bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang lambat pada bayi dan anak-anak.
  • Masalah jantung, termasuk gagal jantung atau pembesaran jantung karena kekurangan oksigen.
  • Komplikasi kehamilan, termasuk berat badan lahir rendah dan peningkatan risiko kelahiran prematur.

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: eatthis.com)

YesDok Ads