Kolesterol sangat diperlukan untuk tubuh, tidak diragukan lagi. Dalam sebagian kasus, peningkatan kolesterol dapat memengaruhi tubuh dan jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan.

Kolesterol tinggi dijuluki sebagai silent killer. Kondisi ini karena tidak memiliki gejala yang terlihat.

Ada beberapa indikator kolesterol tinggi yang tidak bisa diabaikan. Salah satu indicator munculnya kolesterol tinggi yang tidak boleh diabaikan adalah munculnya bau aneh.

Halusinasi bau

Apakah Anda sering mendapatkan bau aneh yang tidak dapat dijelaskan? Ini bisa menjadi indikator kolesterol tinggi.

Kondisi di mana seseorang berhalusinasi bau aneh disebut phantosmia atau persepsi halusinasi bau. Dalam hal ini, seseorang mendeteksi bau yang sebenarnya tidak ada di lingkungan. Bau ini tidak selalu busuk; kadang-kadang mereka juga tidak berbau busuk.

Persepsi bau hantu adalah disfungsi penciuman kualitatif di mana individu yang terkena merasakan bau tanpa adanya stimulus eksternal. Gejala ini dapat hilang, membaik, atau memburuk seiring waktu.

Sebuah studi penelitian tahun 2020 menetapkan hubungan antara stroke, gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi yang dikelola dengan baik, dan kolesterol tinggi yang dikelola dengan baik dengan persepsi bau.

Studi ini didasarkan pada data yang diperoleh sebagai bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2011 hingga 2014.

Hasilnya, persepsi halusinasi bau didefinisikan sebagai laporan bau yang tidak menyenangkan, buruk, atau terbakar ketika tidak ada. Peserta melaporkan kondisi pembuluh darah termasuk riwayat stroke. Kolesterol total dan hemoglobin terglikasi diukur selama pemeriksaan.

Studi pada orang dewasa AS menemukan bahwa stroke dikaitkan dengan kemungkinan 76% lebih besar dari persepsi bau hantu. Gagal jantung kongestif dan angina duduk dikaitkan dengan tiga kali dan 2,8 kali kemungkinan persepsi bau hantu di antara orang dewasa 40 hingga 59 tahun dan 60 tahun dan lebih tua.

Prevalensi yang lebih besar pada wanita

Studi lain menemukan bahwa halusinasi penciuman lebih banyak terjadi pada wanita muda daripada pria dewasa. Prevalensi gejala ini di antara pria ditemukan lebih rendah daripada wanita.