Memahami Post-Power Syndrome

November 19, 2019 | Kaifia

Post-power syndrome, adalah gejala yang terjadi dimana penderita hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalu seperti karir, kecantikan, ketampanan, kecerdasan dan lain-lain seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya post-power syndrome. Pensiun dini dan PHK adalah salah satu dari faktor tersebut. Post-power syndrome, adalah gejala yang terjadi dimana penderita hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalu seperti karir, kecantikan, ketampanan, kecerdasan dan lain-lain seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini. 

Kejadian traumatik juga menjadi salah satu penyebab terjadinya post-power syndrome. Misalnya kecelakaan yang dialami oleh seorang pelari, yang menyebabkan kakinya harus diamputasi. Bila dia tidak mampu menerima keadaan yang dialaminya, dia akan mengalami post-power syndrome. Gangguan jiwa bisa mengancam seseorang yang tidak bisa menangai post-oper syndrome.

Beberapa kasus post-power syndrome yang berat diikuti oleh gangguan jiwa seperti tidak bisa berpikir rasional dalam jangka waktu tertentu, depresi yang berat, atau pada pribadi-pribadi introvert (tertutup) terjadi psikosomatik (sakit yang disebabkan beban emosi yang tidak tersalurkan) yang parah.

Berikut beberapa gejala post-power syndrome.

Tanda fisik

Post-power syndrome bisa menyebabkan seseorang mengalami tanda-tanda penurunan fisik seperti terlihat mudah lemah, kondisi fisik menurun sehingga mudah sakit, dan terlihat tampak lebih tua.

YesDok Ads

Gangguan emosi

Tanda-tanda post-power syndrome juga dapat dilihat dari menurunnya cara mengendalikan emosi seperti mudah marah, mudah tersinggung dan pendapatnya tidak suka dibantah.

Gangguan perilaku

Biasanya orang yang mengalami post-power syndrome akan mengalami perubahan perilaku, misalnya menjadi pendiam, memiliki kecenderungan menarik diri dari pergaulan, serta suka berbicara tentang kehebatan masa lalu yang pernah dilakukannya.

Post-power syndrome bisa terjadi pada pria dan wanita dan merupakan tanda kurang berhasilnya seseorang menyesuaikan diri. Untuk ini, Anda pun perlu mengatasinya dengan cara positif, agar tidak menurunkan kualitas hidup Anda.

(Foto: popmama.com)

YesDok Ads