Mayoritas Penderita Long COVID Alami Kesulitan Berkonsentreasi

June 07, 2022 | Helmi

ilustrasi sulit konsen

Penelitian baru dari University of Cambridge telah menemukan bahwa 7 dari 10 pasien long COVID menderita masalah konsentrasi dan memori beberapa bulan setelah mereka terpapar COVID-19. 

Peneliti Universitas Cambridge melaporkan bahwa beberapa penderita COVID yang lama mengalami kabut otak dan masalah konsentrasi. Dalam sebuah penelitian yang mereka lakukan, 78% dari 181 responden melaporkan mengalami kesulitan berkonsentrasi. 

Sekitar 69% responden mengeluh mengalami brain fog atau kebingungan. Di sisi lain, 68% melaporkan pelupa, sementara 60% mengalami kesulitan menemukan kata-kata yang tepat ketika mereka berbicara.

Setengah dari peserta mengatakan mereka kesulitan menemukan profesional yang akan menganggap serius gejala yang dilaporkan sendiri karena sebagian besar masalah kognitif yang berasal dari COVID-19 tidak terlalu diperhatikan oleh komunitas medis.

Untuk menilai gejala, para peserta mengerjakan beberapa tugas yang dirancang untuk mengevaluasi pengambilan keputusan dan memori mereka. Tim menemukan bahwa hasilnya konsisten dengan masalah memori, dan gejalanya lebih terasa pada pasien yang menangani gejala COVID-19 yang lebih parah.

YesDok Ads

Dari jumlah total peserta, 75% mengatakan gejala COVID yang lama membuat mereka tidak dapat bekerja. Karena masalah mempengaruhi memori dan konsentrasi mereka, mereka berjuang dengan melakukan tugas mereka secara efisien.

Menurut para peneliti, penelitian mereka menunjukkan apa yang bisa menjadi dampak mengkhawatirkan pada tenaga kerja masyarakat di tengah pandemi. 

“Covid yang lama hanya mendapat sedikit perhatian secara politik atau medis. Ini sangat perlu ditanggapi lebih serius, dan masalah kognitif adalah bagian penting dari ini,” kata penulis senior Dr. Lucy Cheke, seorang peneliti di Departemen Psikologi Universitas Cambridge.

Tim akan bergerak maju dengan fase studi berikutnya untuk lebih memahami efek kognitif COVID-19 pada orang dewasa. Mereka saat ini merekrut individu untuk dua studi baru.

YesDok Ads