Masuk Tahap Uji Klinis, Indonesia Siap Terima Jenis Vaksin Covid-19 GX-19N

July 10, 2021 | Iman

Vaksin Covid-19

Pemerintah menjadikan vaksinasi sebagai bagian penting dalam strategi penanggulangan Covid-19, tujuan utamanya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus Covid-19 sekaligus mengurangi laju penularannya.

Vaksinasi di Indonesia sendiri sudah dimulai sejak Januari, dimulai pada masyarakat dengan berbasis risiko seperti petugas kesehatan dan hingga bulan Juni, vaksin sudah bisa diberikan pada masyarakat umum.

Salah satu jenis vaksin yang siap diterima Indonesia adalah vaksin GX-19N yang merupakan hasil kerjasama PT Kalbe Farma Tbk dengan Genexine dan sudah masuk tahap uji klinis.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin GX-19N, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI mengatakan uji klinis saat ini masuk dalam tahap 2b/3 yang akan berlangsung selama 6 bulan dan di Indonesia akan mengambil 1000 orang sampel.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan vaksin Sars Cov2 dalam jangka panjang sedangkan saat ini ketersediaan vaksin masih terbatas.

“Vaksin jenis ini berpotensi memberikan perlindungan terhadap bagian dari virus yang jarang bermutasi sehingga vaksin jenis ini diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap varian baru,” ucap Prof Iris dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (9/7).

Ia menjelaskan Vaksin ini tidak mengandung adjuvant yaitu zat tambahan dalam vaksin yang meningkatkan imunogenisitas sehingga berpotensi untuk dapat diberikan kepada masyarakat yang memiliki gangguan sistem imun.

YesDok Ads

“Pemberian vaksin akan diberikan ke dalam otot dengan menggunakan alat khusus elektroporator yang akan meningkatkan hantaran molekul DNA langsung ke dalam sel otot dengan cara membuka dinding sel,” terang Prof Iris.

Ia juga menuturkan bahwa Vaksin ini berbasis DNA yang bersifat lebih stabil dan dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius.

“Kenapa pakai alat khusus supaya penyerapan lebih baik karena ini tipe DNA, dari awal rencana sudah demikian, dengan alat tersebut diharapkan pembentukan antibodi akan lebih baik,” ungkap Prof Iris.

“Tiap vaksin dalam 14-28 hari antibodi akan terbentuk, semua vaksin demikian, vaksin ini tidak pakai adjuvant karena itu kita pakai alat khusus agar baik ke dalam tubuh,” tambahnya.

Kepala Badan POM, Dr. Penny K. Lukito, MCP, dalam penanggulangan covid membutuhkan kerjasama lintas sektor, elemen jni juga termasuk partisipasi aktif dari masyarakat untuk mendapat vaksinasi yang sedang dikembangluaskan pemerintah.

Ia menambahkan, dalam rangka kebutuhan jangka panjang, aspek pemgembangan vaksinasi dan berbagai jenis vaksin akan penting, Badan POM sendiri akan terus mendukung berbagai pengembangan vaksin. 

“Vaksin GX-19N sudah Cukup berkembang, kami aktif mendampingi, sudah sampai tahap kesiapan, harapan kita akan di produksi dalam negeri, dalam jangka panjang,” ujar dr Penny.

YesDok Ads