Cokelat hitam kaya akan mineral, seperti zat besi, magnesium, dan seng. Kakao dalam cokelat hitam juga mengandung antioksidan yang disebut flavonoid, yang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan.
Cokelat berasal dari kakao, yang merupakan tanaman dengan mineral dan antioksidan tingkat tinggi. Coklat susu mengandung gula, susu, dan sejumlah kecil kakao. Cokelat hitam memiliki jumlah kakao yang jauh lebih besar dan lebih sedikit gula daripada cokelat susu.
Berikut manfaat cokelat hitam bagi kesehatan tubuh Anda
Mencegah risiko penyakit jantung
Mengonsumsi cokelat hitam dapat membantu kerentanan seseorang dalam berisiko penyakit jantung. Beberapa senyawa dalam cokelat hitam, khususnya flavanol, memengaruhi dua faktor risiko utama penyakit jantung: tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Menghilangkan efek peradangan
Peradangan merupakan respon tubuh terhadap kuman dan zat berbahaya. Namun, peradangan kronis dapat merusak sel dan jaringan dan dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, radang sendi, dan jenis kanker tertentu.
Cokelat hitam mengandung senyawa dengan sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh.
Meningkatkan sensitivitas insulin
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh berhenti merespons hormon insulin. Resistensi insulin dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi secara tidak normal, yang dapat menyebabkan pradiabetes dan diabetes tipe 2.
Sebuah studi 6 bulan dari 2018 meneliti hubungan antara konsumsi cokelat hitam biasa dan kadar glukosa darah di antara individu-individu Hispanik. Penelitian menunjukkan bahwa makan 48 gram cokelat hitam 70 persen setiap hari dapat membantu menurunkan kadar glukosa puasa dan mengurangi resistensi insulin.
Meningkatkan fungsi otak
Makan cokelat hitam dapat meningkatkan fungsi otak dan membantu mencegah kondisi neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Penelitian sebuah studi kecil tahun 2018 menunjukkan bahwa flavanol yang ada dalam cokelat hitam dapat meningkatkan neuroplastisitas, yang merupakan kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri, terutama dalam menanggapi cedera dan penyakit.
(Foto: daily-sun.com)
