Kram menstruasi bisa sangat bermasalah bagi banyak perempuan. Sebuah analisis baru menemukan bahwa apa yang mereka makan sebenarnya berperan dalam meningkatkan atau mengurangi rasa sakit saat haid.
Sebagai bagian dari penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan North American Menopause Society (NAMS), sebuah analisis dilakukan untuk melihat hubungan antara makanan dan nyeri haid (dismenore).
Secara khusus, penelitian ini difokuskan pada dampak diet pada nyeri haid dan untuk menentukan "makanan mana yang berkontribusi terhadapnya dan mana yang dapat menguranginya."
"Meneliti efek pola makan pada nyeri haid dimulai sebagai pencarian untuk menyembuhkan rasa sakit yang saya alami secara pribadi; Saya ingin memahami ilmu di balik asosiasi tersebut," kata penulis utama studi Serah Sannoh.
Analisis mengungkapkan pola makan sebenarnya bisa menjadi pemain kunci dalam meningkatkan atau mengurangi nyeri haid. Makanan yang diketahui menyebabkan peradangan, seperti garam, gula, daging, minyak, dan kopi dapat menyebabkan peningkatan nyeri haid. Di sisi lain, diet kaya asam lemak omega-3 dapat membantu menguranginya.
"Banyak hal yang anak muda suka makan sangat inflamasi... makan siang daging, makanan penuh gula dan lemak trans. Tapi jika Anda melakukan diet anti-inflamasi - buah, sayuran, minyak zaitun, seperti Mediterania diet — Anda akan mengurangi kram,” ujar anggota dewan NAMS dan profesor di Universitas Chicago, Dr. Monica Christmas, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Peradangan adalah "kontributor utama" untuk nyeri haid. Mereka yang menjalani diet vegan ditemukan memiliki tingkat peradangan "terendah".
Memang, informasi tentang bagaimana diet dan modifikasi gaya hidup akan mengurangi nyeri haid dapat membantu banyak wanita dan gadis muda yang mengalaminya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melakukan sesuatu yang sederhana seperti mengubah pola makan seseorang dapat membantu meringankan haid.
"Saya berharap penelitian ini dapat membantu mereka yang mengalami menstruasi mengurangi rasa sakit yang mereka alami dan menjelaskan pentingnya pilihan pengobatan holistik," kata Sannoh.
