Manfaat Olahraga untuk Pengobatan Gejala Depresi

April 14, 2022 | Helmi

olahraga

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa olahraga juga dapat memberikan hasil positif bagi mereka yang mengalami gangguan depresi.

Para peneliti menganalisis 15 studi yang terdapat data tentang olahraga dan depresi, menemukan hubungan antara aktivitas fisik dan risiko depresi. Para peneliti memperkirakan bahwa hampir 12% kasus depresi dapat dicegah dengan sejumlah olahraga.

Aktivitas fisik dikaitkan dengan manfaat kesehatan mental yang signifikan, bahkan ketika seseorang tidak berolahraga sekeras atau sesering yang direkomendasikan kesehatan masyarakat, menurut para peneliti, yang dipimpin oleh Soren Brage dan James Woodcock, dari University of Cambridge School of Clinical Medicine di Inggris.

Orang yang melakukan jalan cepat selama 2,5 jam seminggu memiliki risiko depresi yang lebih rendah daripada mereka yang tidak berolahraga sama sekali, demikian temuan studi tersebut.

"Setiap gerakan, setiap langkah penting. Tidak harus sebanyak yang Anda butuhkan untuk kesehatan fisik. Anda bisa bertahan dengan setengahnya, dan ini sangat sesuai dengan literatur," kata Jennifer Heisz, seorang ahli saraf yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Heisz adalah profesor di Departemen Kinesiologi di Universitas McMaster di Ontario, Kanada.

15 studi yang dianalisis untuk makalah baru ini mencakup lebih dari 191.000 peserta secara keseluruhan.

YesDok Ads

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengumpulkan setengah dari jumlah aktivitas fisik yang disarankan memiliki risiko depresi 18% lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak melakukan aktivitas. 

Mereka yang mengumpulkan jam yang direkomendasikan memiliki risiko depresi 25% lebih rendah.

Depresi mempengaruhi sekitar 280 juta orang di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama beban penyakit terkait kesehatan mental, studi tersebut mencatat. Hal ini terkait dengan kematian dini akibat bunuh diri dan masalah kesehatan.

Memperkirakan dosis olahraga yang dibutuhkan dapat menjadi tantangan, kata para penulis.

Banyak orang yang mengalami depresi tidak terdiagnosis, kata Heisz. Mungkin juga sulit untuk memotivasi orang yang hidup dengan depresi untuk bergerak.

“Memberikan informasi bahwa gerakan apa pun dapat menambah manfaat mungkin bermanfaat bagi individu tersebut,” pungkas Heisz.

YesDok Ads