Kacang hitam merupakan biji tanaman yang dapat kita makan. Seperti kacang pada umumnya, kacang hitam disukai oleh banyak orang karena kandungan protein dan seratnya yang tinggi. Mereka juga mengandung beberapa vitamin dan mineral penting lainnya yang diketahui bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
Menurut artikel yang dilansir oleh Medical News Today, kacang hitam memiliki nutrisi dan banyak manfaat lainnya bagi tubuh.
Menjaga kesehatan tulang
Zat besi, fosfor, kalsium, magnesium, mangan, tembaga, dan seng dalam kacang hitam semuanya berkontribusi untuk membangun dan mempertahankan struktur dan kekuatan tulang.
Kalsium dan fosfor penting dalam struktur tulang, sementara besi dan seng memainkan peran yang vital dalam menjaga kekuatan dan elastisitas tulang dan persendian.
Menurunkan tekanan darah
Mempertahankan asupan natrium rendah sangat penting untuk menjaga tekanan darah pada tingkat normal. Kacang hitam secara alami rendah natrium dan mengandung kalium, kalsium, dan magnesium, yang semuanya terbukti menurunkan tekanan darah secara alami.
Mengontrol diabetes

Studi telah menunjukkan bahwa seseorang dengan diabetes tipe 1 yang mengonsumsi diet tinggi serat memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah. Selain itu, orang dengan diabetes tipe 2 mungkin mengalami peningkatan kadar gula darah, lipid, dan insulin. Satu cangkir, atau 172 gram (g), kacang hitam yang dimasak sejumlah 15 g serat.
Pencegahan kanker
Selenium adalah mineral yang tidak ada dalam sebagian besar buah dan sayuran tetapi dapat ditemukan dalam kacang hitam. Ini memainkan peran dalam fungsi enzim hati dan membantu mendetoksifikasi beberapa senyawa penyebab kanker dalam tubuh. Selain itu, selenium dapat mencegah peradangan dan mengurangi tingkat pertumbuhan tumor.
Meningkatkan kesehatan pencernaan
Karena kandungan seratnya, kacang hitam membantu mencegah sembelit dan meningkatkan keteraturan untuk saluran pencernaan yang sehat.
Penurunan berat badan
Banyak penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan nabati seperti kacang hitam mengurangi risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan peningkatan energi.
(Foto: womenshealthmag.com)
