Diet
+1

Manfaat Diet Sebagai Obat

April 03, 2019 | Dina

Siapa bilang diet hanya berguna untuk menurunkan berat badan saja? Faktanya, beberapa penelitian telah melihat bahwa diet memiliki fungsi lain yang banyak orang tidak ketahui. Salah satunya adalah sebagai obat untuk menyembuhkan dan menghindari diri dari berbagai macam penyakit.

Penasaran apa saja manfaatnya? Berikut YesDok akan jabarkan untuk Anda:

Penyembuhan Penyakit Lebih Cepat

Berdasarkan penelitian ilmuah, ternyata diet bisa membuang sejumlah lemak dalam tubuh dan menjaga agar jumlahnya tetap dalam batas normal. Ketika lemak dalam tubuh normal, maka imun atau sistem kekebalan tubuh Anda akan tetap terjaga dengan baik. alhasil, proses penyembuhan ketika Anda terkena penyakit menjadi lebih mudah.

Menurunkan Resiko Kanker Usus

Kanker kolorektal atau kanker usus adalah penyebab utama kedua kematian akibat kanker pada pria di Amerika Serikat. European Society for Medical Oncology, menemukan mengonsumsi makanan tertentu dapat mengurangi risiko untuk mengembangkan penyakit ini sejak dini.

Setelah melakukan survei terhadap 800 orang yang diduga menderita penyakit atau menjalani kolonoskopi, para ilmuwan menemukan polip dalam usus besar mereka. Polip pada usus besar merupakan sel prekanker yang terbentuk di lapisan usus besar atau rektum. Ini akibat banyaknya konsumsi daging merah tanpa diimbangi pola diet meditarania.

Berdasarkan laporan World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research, mengonsumsi setidaknya 90 gram biji-bijian per hari dapat memangkas risiko kanker usus hingga 17 persen. Menurut periset, serat dalam biji-bijian memperlancar sistem pencernaan, yang dapat meminimalkan kemungkinan mengembangkan mutasi penyebab kanker di saluran pencernaan.

Meningkatkan Ketajaman Mata

Menurut American Academy of Ophthalmology, antioksidan dalam makanan yang disetujui dier Mediterania seperti sayuran berdaun hijau, jeruk, cabai, dan ubi jalar sangat bagus untuk penglihatan. Menurut riset yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology, mengonsumsi satu porsi ikan per minggu menurunkan risiko 31 persen lebih rendah mengembangkan degenerasi makula yang berhubungan dengan usia.

Penyakit ini merupakan jenis kerusakan mata yang menjadi penyebab hilangnya penglihatan bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Ini terjadi karena mengonsumsi asam lemak omega tiga, zat yang ditemukan pada ikan dan kacang, dapat melindungi retina dari kerusakan sel.

Mencegah Penyakit Alzheimer dan Dementia

YesDok Ads

Menjaga berat bada tetap seimbang dengan diet sangatlah penting. Pasalnya dengan melakukan semua itu, otak Anda akan menjalankan dungsunya secara baik serta tetap aktif. Dengan begitu pula, maka resiko terkena penyakit Alzheimer dan Dementia bisa terhindari sedini mungkin. Terutama bagi mereka yang konsisten melakukan diet sehat dengan olahraga teratur.

Menghindari Sembelit

Buah dan sayuran mengandung serat alami yang mudah dicerna. Karena mudah menyerap air, serat ini dapat meringankan atau mencegah konstipasi, karena mendorong keinginan buang air besar menjadi lebih rutin dan lancar. Diet buah yang menambah asupan serat dan air juga dapat memberi efek kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu menunda lapar dan membantu menjaga berat badan.

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Makin banyak jumlah rata-rata konsumsi buah dan sayuran per hari, maka peluang terjadinya penyakit kardiovaskular menjadi makin rendah. Pada sebuah penelitian didapatkan bahwa orang yang menjalani diet buah atau mengonsumsi rata-rata delapan atau lebih takaran saji buah dan sayur per hari, berpeluang 30 persen lebih rendah untuk mengalami serangan jantung dan stroke.

Lebih jauh, hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa buah yang paling penting kontribusinya untuk menurunkan risiko penyakit jantung adalah jeruk, lemon, limau, dan anggur. Sedangkan jenis sayurannya adalah sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, kubis, dan selada.

Mengontrol Diabetes Tipe 2

Amy Gorin pakar nutrisi dari New York, mengatakan beberapa riset membuktikan diet sari cuka apel dapat membantu mengontrol lonjakan kadar gula darah usai makan, yang acapkali berimbas baik pada risiko diabetes. Menurutnya, sari cuka apel sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.

"Diperkirakan asam asetat dalam cuka sari apel dapat memperlambat kecepatan karbohidrat kompleks diubah dalam aliran darah," tambah Gorin. Penelitian juga menunjukkan orang yang memiliki resistensi insulin atau pradiabetes dapat memperoleh manfaat dari efek ini, dibandingkan dengan orang yang memiliki kadar gula darah normal.

Menurut ahli diet bernama Ryan Whitcomb, riset lain membuktikan penderita diabetes yang mengonsumsi dua sendok makan sari cuka apel dan satu ons keju sebelum tidur dapat menurunkan kadar gula darah di pagi hari sebanyak empat persen.

sumber foto: pexel

YesDok Ads

Tag Terkait