Manfaat dan Cara Aman Bedong Bayi Newborn

May 25, 2019 | Aqiyu

Sering dijumpai bayi yang baru lahir dibedong. Bedong atau swaddling adalah cara membungkus bayi dengan selimut yang bertujuan memberikan rasa hangat dan nyaman.

Kegiatan membedong bayi sudah ada sejak dulu dan turun temurun dilakukan. Orang dulu beranggapan bahwa membedong bayi dapat menghindari bentuk kaki melengkung. Padahal itu hanya mitos. Nampaknya bedong pun hanya dilakukan oleh orang Asia pada umumnya. Bayi-bayi di Eropa dan Amerika yang baru lahir bebas tanpa bedong.

Lalu apakah bedong aman untuk bayi? Hal tersebut masih pro dan kontra hingga saat ini. Namun bedong bayi memiliki manfaat yang lebih menguntungkan, diantaranya:

  • Membuat bayi tidak terganggu dengan refleks moro (refleks yang membuat bayi kagetan)
  • Menciptakan suasana aman dan nyaman seperti di dalam rahim
  • Bisa mengurangi kecemasan si kecil dan membuatnya lebih jarang menangis
  • Membuat si kecil tidur lebih lama dan nyenyak
  • Kadang bisa menenangkan bayi yang kolik
  • Menurunkan risiko SIDS (sindrom kematian mendadak pada bayi)
  • Mengembangkan keterampilan motorik

Untuk membedong bayi baru lahir dengan aman. Sebaiknya gunakan kain bedong yang ringan dan tipis. Jangan membedong diatas kepala si kecil. Selalu baringkan si kecil yang dibedong dengan posisi terlentang. Jangan membedong bayi seharian, Anda cukup membedongnya waktu tidur saja.

YesDok Ads

Jangan membedong bayi terlalu kencang dan ketat untuk mengurangi risiko hip dysplasia. Pastikan saat dibedong kaki bayi masih dapat bergerak bebas. Jika Anda melihat si kecil mulai berkeringat dan kepanasan, sebaiknya lepas bedongnya.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan orangtua membedong bayi hanya sampai usia dua bulan saja. Karena ketika itu, bayi sudah belajar untuk berguling.

Berguling dalam posisi masih dibedong akan sangat berbahaya bagi bayi. Bila masih dibedong justru berisiko posisi tidur menjadi telungkup dan menyebabkan SIDS. 

(Foto: today parents)

YesDok Ads