Diet
+1

Mampukah Kacang Berperan dalam Cegah Kenaikan Berat Badan?

October 19, 2019 | Iman

Mengemil merupakan hal lumrah yang biasa dilakukan manusia. Mereka biasanya mencari sesuatu yang asin atau manis untuk siasati perut agar tetap terlihat kenyang. Tapi tahukah Anda jelas hal tersebut bukan pilihan tepat dalam menjadikan diri tetap sehat.

Dilansir Runners World, penelitian baru yang diterbitkan dalam BMJ Nutrition, Prevention & Health menunjukkan bahwa ada pilihan cerdas jika Anda ingin camilan asin: yaitu kacang-kacangan. Menyimpan kacang kenari atau kacang pohon lainnya, seperti kacang almon, dan pistachio, di meja kerja Anda dapat membantu mencegah kenaikan berat badan.

Dalam studi tersebut, para peneliti coba melihat data dari tiga data (termasuk 51.529 para professional pria berusia 40 hingga 75 tahun; 121.700 perawat berusia 35 hingga 55; dan 116.686 perawat, berusia 24 hingga 44) lalu bertanya kepada peserta penelitian tentang olahraga, pola makan, berat badan , dan kebiasaan ngemil mereka. Jelas ini termasuk mengumpulkan data tentang frekuensi para peserta makan satu porsi (1 ons) kacang kenari atau kacang pohon atau porsi selai kacang (satu sendok makan) selama tahun sebelumnya.

Partisipan penelitian yang meningkatkan total konsumsi kacang mereka menjadi setengah porsi sehari atau 3,5 porsi per minggu selama studi ini memiliki 3 persen lebih kecil kemungkinan menjadi gemuk. Secara khusus, memakan setengah porsi kacang kenari menyebabkan risiko 15 persen lebih rendah mengalami obesitas, dan melakukan hal yang sama untuk konsumsi kacang pohon lainnya dikaitkan dengan risiko 11 persen lebih rendah terkena obesitas.

Memilih kacang sebagai pengganti makanan ringan yang asin atau manis lainnya terutama makanan kemasan membantu menahan hampir satu pon yang bisa saja timbul pertahun. Memakan setidaknya setengah porsi kacang perhari daripada memilih keripik, daging olahan, kentang goreng atau makanan penutup, menahan sekitar 0,9 hingga 1,5 pon setiap empat tahun menurut penelitian.

YesDok Ads

“Kami menemukan bahwa perubahan kecil pada kacang dikaitkan dengan manfaat sederhana terhadap berat badan. Yang penting, kami tidak menemukan bahwa kacang-kacangan dikaitkan dengan kenaikan berat badan,” kata asisten profesor di Harvard Medical School, Deirdre Tobias.

Faktanya, sebuah penelitian yang pernah diterbitkan di Obesity menemukan bahwa orang yang tidak makan kacang naik sekitar 0,9 pon lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi kacang dua kali atau lebih per minggu setelah dipantau selama 28 bulan penelitian. Meta-analisis lain yang diterbitkan dalam Advances in Nutrition menemukan bahwa orang dewasa yang makan sekitar 1,5 porsi almon per minggu mengurangi berat badan dan kolesterol LDL (buruk) dibandingkan dengan mereka yang tidak makan almon.

Pendiri Hungry for Results, Lori Nedescu coba menguatkan apa yang coba diteliti terkait “ngemil” dengan kacang-kacangan. Ia menyebut jika kacang memiliki lemak tak jenuh tunggal, ini baik untuk jantung. Kandungan di dalamnya juga terdapat protein dan vitamin lain yang baik untuk atlet.

“Intinya, kacang-kacangan sangat menyehatkan bila dikonsumsi dalam bentuk alami jika dikombinasikan dengan pola makan berkualitas secara keseluruhan,” Nedescu menambahkan.

(Foto: time.com)

YesDok Ads