Makanan yang Sebaiknya Dihindari Jika Sering Mengalami GERD

February 11, 2022 | Helmi

gerd

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan serangan refluks asam yang naik terus-menerus dan sering. Kondisi ini jelas membuat penderitanya tidak nyaman.

Untuk mengatasi masalah ini, mengubah pola makan Anda dapat membantu meringankan beberapa gejala dari GERD.

Biasanya, kondisi ini disebabkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), katup yang menghubungkan perut dan tenggorokan, menutup saat Anda tidak menelan. Ini membuat isi perut Anda tidak bergerak kembali ke kerongkongan Anda.

Namun, pada saat terjadi GERD, LES sering rileks dan terbuka, bahkan ketika Anda tidak menelan. Hal ini memungkinkan aliran asam lambung, enzim pencernaan, dan isi perut lainnya kembali naik, menyebabkan pencernaan yang buruk dan refluks asam.

Jika Anda mengalami gejala GERD yang parah, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk Anda, tetapi mengubah pola makan Anda merupakan langkah penting dalam mengendalikan GERD.

Makanan yang harus dihindari

Salah satu saran pertama yang akan dibuat dokter untuk mengelola gejala GERD adalah perubahan pola makan.

Berikut ini adalah beberapa makanan yang umumnya menyebabkan kambunya GERD:

Makanan berlemak

Makanan berlemak tinggi, seperti makanan yang digoreng atau berminyak, telah dikaitkan dengan peningkatan gejala GERD. 

Studi telah menemukan bahwa mengonsumsi makanan berlemak tinggi menurunkan tekanan LES, menyebabkannya rileks dan lebih sering terbuka. LES yang rileks berarti asam lambung dapat mengalir ke atas ke kerongkongan, menyebabkan refluks asam.

Mengkonsumsi makanan berlemak juga menunda pengosongan lambung, artinya makanan berada di perut lebih lama sebelum pindah ke tahap pencernaan berikutnya. Ketika makanan tetap berada di perut untuk waktu yang lama, Anda lebih mungkin mengalami gejala GERD.

Makanan berlemak yang dapat menyebabkan refluks asam meliputi: daging olahan, makanan cepat saji, cemilan olahan, permen.

Karbohidrat

Menurut sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Thoracic Disease, karbohidrat sangat buruk untuk kondisi GERD.

Ini karena pati dan karbohidrat tertentu hanya sebagian diserap oleh usus kecil. Akibatnya, mereka pindah ke usus besar, di mana mereka akan difermentasi oleh bakteri di usus besar. 

Proses fermentasi ini melepaskan berbagai neurohormon yang telah dikaitkan dengan relaksasi LES, yang dapat menyebabkan gejala mulas.

Beberapa contoh makanan mengandung karbohidrat yang harus Anda hindari adalah: kentang, gandum, dan jagung.

Makanan pedas

Meskipun makanan pedas tidak mempengaruhi LES seperti makanan lain, banyak pasien dengan GERD dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan pedas.

Itu karena makanan pedas itu bisa mengiritasi lapisan kerongkongan, yang bisa meniru gejala refluks asam. 

Bagi mereka yang mengalami ketidaknyamanan akibat GERD, mengurangi jumlah makanan pedas yang dimakan dapat membantu mengurangi gejala.

YesDok Ads