Makanan Ini Bisa Picu Kambuhnya Sakit Maag

October 06, 2020 | Helmi

maag

Sakit maag terjadi ketika asam di perut mengalir kembali ke kerongkongan, atau pipa makanan. Beberapa orang menggambarkan ini sebagai perasaan tidak nyaman yang membakar (heatburn) yang dimulai di belakang tulang dada dan bergerak ke arah leher dan tenggorokan.

Mungkin juga ada rasa pahit di tenggorokan atau perasaan tertekan. Gejalanya bisa muncul selama beberapa jam, dan bisa terasa lebih buruk setelah makan makanan tertentu.

Menurut review di Gastroenterology & Hepatology, heartburn paling sering terjadi pada wanita muda dan paruh baya. Para penulis mencatat bahwa kondisi fisik dan psikologis lainnya juga sering muncul dan dapat menyebabkan mulas.

Beberapa makanan dan minuman dapat memicu gejala sakit maag atau mengiritasi esofagus. Karena setiap orang mungkin bereaksi berbeda terhadap makanan, seseorang harus mencoba memantau gejala mereka setelah makan makanan yang berbeda untuk menentukan mana yang mungkin menyebabkan mulas.

Makanan dan minuman berikut ini adalah yang sering menyebabkan mulas.

Makanan pedas

Makanan pedas bisa mengiritasi perut dan bisa menyebabkan mulas. Cabai mengandung capsaicin, yang menurut penelitian menyebabkan pengosongan lambung tertunda dan dapat meningkatkan refluks.

Makanan berlemak dan digoreng

Para ahli menyarankan agar makanan berlemak dan digoreng membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus. Sfingter kemudian terbuka, dan asam mengalir ke tenggorokan.

Makanan yang perlu dipertimbangkan untuk dikecualikan dari diet meliputi: kentang goreng

burger, takeout, dan makanan cepat saji, saus kental seperti mayones, bacon goreng, ayam, dan sosis, keripik kentang, donat, kue kering, makanan olahan susu berlemak penuh.

Makanan asam

YesDok Ads

Menurut American College of Gastroenterology (ACG), makanan asam seperti tomat dan buah jeruk dapat mengiritasi lapisan esofagus yang rusak.

Orang dapat mencoba menghindari lemon, jeruk, dan memilih buah-buahan lain, seperti beri, melon, dan stroberi.

Minuman berkarbonasi

Soda mengandung gas yang dapat membuka paksa sfingter esofagus bagian bawah dan menyebabkan seseorang bersendawa. Gula dalam soda bisa berfermentasi di perut dan menyebabkan lebih banyak gas dan kembung.

Orang harus menghindari minuman berkarbonasi dan manis dan sebagai gantinya minum air putih atau yang dapat dicairkan.

Daging

Dalam studi percontohan 2018, peserta yang makan protein nabati mengalami lebih sedikit refluks asam satu jam setelah makan daripada mereka yang makan daging. Menurut penelitian, lemak jenuh dan protein hewani dapat berdampak negatif terhadap asam pencernaan dan hormon, serta penyempitan sfingter esofagus.

Orang mungkin mengalami lebih banyak gejala saat makan daging berlemak atau daging yang digoreng dengan lemak. Namun, mereka mungkin bisa makan daging tanpa lemak, seperti kalkun dan ayam, sebagai bagian dari makanan mereka.

Alkohol

Penelitian pada tahun 2009 menunjukkan bahwa minuman beralkohol mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan merangsang sekresi asam lambung. Dalam penelitian tersebut, bir, anggur merah, dan anggur putih semuanya menyebabkan refluks.

Beberapa orang mungkin mengalami gejala setelah satu minuman beralkohol, tetapi yang lain mungkin mentolerir jumlah sedang. Seseorang harus menentukan batasannya sendiri.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads