Diet
+1

Makanan Bersantan saat Lebaran, Menggoyang Lidah Tapi Berbahaya

June 05, 2019 | Dina

Lebaran tiba, ragam hidangan khas nan lezat pun tersedia. Mulai dari sayur nangka, kari, rendang, dan berbagai macam lainnya yang umumnya berbahan santan. Meski menggoyang lidah, tapi tunggu dulu, sebelum Anda menyantap dengan lahap, ketahui lebih lanjut kandungan yang ada dalam makanan tersebut. Apakah tubuh Anda siap menerimanya?

Menurut American Heart Association, mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung lemak jenuh dan bersantan merupakan salah satu penyebab penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung koroner.

Meningkatkan Kadar Kolestrol dalam Darah
Secangkir santan kaya akan lemak jenuh mengandung hampir 90 persen dari total kebutuhan dalam sehari. Begitu juga dengan seporsi kelapa kering atau kelapa sangrai yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng.

Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan. Lemak yang terlalu banyak dalam makanan Anda dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Penyempitan Pembuluh Darah
Penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis terjadi karena adanya sumbatan dari plak. Plak terdiri dari kolesterol dan endapan lemak. Saat plak terbentuk, dinding arteri menjadi lebih tebal. Hal ini mengurangi aliran darah dan mempersempit pembukaan untuk suplai oksigen ke sel-sel dalam tubuh. 
Plak dapat benar-benar menghalangi aliran darah melalui arteri besar atau menengah di jantung, otak, panggul, kaki, lengan atau ginjal. Fatalnya, hal ini dapat menyebabkan jantung koroner.  


Memicu Tekanan Darah
Gulai kari dan sate kambing. Sama halnya dengan makanan Lebaran pertama yaitu opor, makanan ini juga mengandung santan dalam mengolahnya. Sudah pasti, ketika Anda memakan makanan tersebut secara berlebihan, maka kolesterol dalam tubuh akan meningkat. Tak hanya itu, sate kambing juga diketahui dapat memicu hipertensi dan dyslipidemia serta dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke bagi penderitanya.

Dalam keadaan normal, arteri yang sehat bersifat fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan dindingnya halus sehingga darah mengalir bebas, sehingga mampu memasok nutrisi dan oksigen ke organ vital dan jaringan tubuh lainnya. 
Secara bertahap, hipertensi meningkatkan tekanan darah yang mengalir melalui arteri. Hal ini berakibat pada menurunnya kesehatan otak, jantung dan ginjal.

Memicu Alergi

YesDok Ads

Kalau Anda punya alergi terhadap kacang-kacangan, santan ternyata juga bisa memicu iritasi dan kemerahan pada kulit! Meski terbuat dari kelapa, nyatanya santan mengandung kacang pohon loh. Jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya, maka jangan heran bila timbul ruam dan gatal pada sekujur tubuh. Parahnya lagi, pencernaan juga bisa terganggu dengan munculnya rasa mual, diare, hingga muntah. Lebaran yang tadinya jadi momen bermakna, jadi terganggu deh.

Bikin Gemuk

Ingin berat badan tetap ideal setelah melewati hari raya? Selain dengan rajin berolahraga, Anda juga harus mengontrol makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Bukan hanya makanan yang digoreng, nyatanya santan juga musuh besar yang dapat menggagalkan proses diet.

Dengan banyaknya kandungan lemak jenuh dan kalori yang tinggi, santan dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Bukannya melarang, sebaiknya makan dengan porsi yang cukup dan nggak berlebihan agar berat badan tidak melonjak.

Gangguan Pencernaan

Kandungan mono-sakarida dan poliol dalam santan dapat meningkatkan risiko gangguan usus. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula yang terdapat pada santan sehingga memicu pertumbuhan bakteri di usus kecil. Akibatnya penyebaran fruktosa yang nggak merata membuat terjadinya berbagai gangguan pencernaan.

(foto: Zomato)

YesDok Ads