Makan Permen Mungkin Berisiko bagi Kesehatan Jantung

October 11, 2020 | Iman

Permen

Anda mungkin pernah berlari jauh atau berolahraga lain dan mencoba memakan permen dengan harapan mendapatkan kembali energi Anda. Tetapi apakah ada potensi risiko kesehatan jangka panjangnya? Sebuah penelitian baru di jurnal Metabolism menunjukkan bahwa jika camilan manis tersebut mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, oleh karenanya jawabannya bisa jadi iya.

Peneliti coba mengamati 145 orang, yang terdiri dari usia 18 hingga 40 tahun selama dua minggu masa studi. Mereka menyediakan minuman yang dimaniskan dengan aspartam, glukosa, fruktosa, atau sirup jagung tinggi fruktosa. Sampel darah mereka juga diambil sebelum dan sesudah konsumsi minuman.

Mereka berharap melihat peningkatan trigliserida  salah satu penanda kesehatan jantung yang buruk dengan fruktosa sebagai sebuah masalah. Kelebihan fruktosa berakhir di hati yang mana meningkatkan produksi asam urat dan trigliserida untuk mengimbanginya, meningkatkan risiko penyakit jantung, serta penyakit hati berlemak.

Sebaliknya, glukosa tidak membebani hati dan malah digunakan oleh seluruh tubuh. Enzim yang bertanggung jawab atas seberapa banyak glukosa yang ditarik keluar darah oleh hati hanya dihidupkan ketika tubuh membutuhkan energi.

Hal itulah mengapa para peneliti terkejut melihat kombinasi fruktosa dan glukosa, yang ditemukan di sirup jagung tinggi fruktosa, ternyata lebih buruk daripada fruktosa saja.

“Pengambilan terbesar adalah temuan tak terduga bahwa faktor risiko darah tertentu lebih meningkat ketika subjek mengonsumsi sirup jagung dibandingkan dengan jumlah fruktosa murni yang sama,” menurut penulis utama studi yang juga ahli biologi nutrisi, Kimber Stanhope.

YesDok Ads

Selain itu, tampaknya tidak membutuhkan banyak waktu untuk meningkatkan kadar trigliserida. Bahkan dosis 10 persen menyebabkan peningkatan faktor risiko dibandingkan dengan tingkat sebelum studi.

Temuan ini mungkin berarti sangat membantu untuk mempertimbangkan permen yang biasa Anda konsumsi di masa datang. Jumlah gula yang berlebihan yang ditambahkan ke makanan olahan apapun itu tidak baik.

Meskipun orang yang aktif tidak dimasukkan dalam penelitian tersebut, penelitian lebih lanjut dirasa perlu dilakukan untuk menentukan apakah olahraga dapat melindungi dari efek gula. Namun sementara itu, jangan mengandalkan latihan ekstra untuk melawan pembenaran terhadap potensi dampak negatif pada lipid darah.

“Meskipun itu tidak berarti harus tidak konsumsi permen selamanya, menyeimbangkannya dengan pilihan yang mengandung gula alami, seperti buah kering, adalah pilihan yang bagus,” Stanhope menambahkan.

 

YesDok Ads